Yuli dianggap menistakan agama karena meletakkan Al-Qur'an dekat pekong atau rumah datuk (sebelumnya disebut sesajen), di rumahnya Jalan Surau Medan. Yuli membeberkan alasannya melakukan hal tersebut.
Dia awalnya mengaku meletakkan Al-Quran dekat pekong atas inisiatif pribadi. Yuli menganggap pekong merupakan tempat paling bersih di sementara di dalam rumah banyak barang dan berdebu.
"Menurut saya Rumah Datuk itu yang paling bersih di antara rumah saya karena masih banyak barang di atas, di bawah juga ada barang-barang, ada debu," ujarnya saat mediasi di Kantor Camat Medan Petisah, Jumat (26/5/2023).
Apalagi dalam kepercayaan orang Tionghoa, kata Yuli, benda sakral tidak boleh dibawa ke dalam kamar. Sebab ada pakaian dan lainnya.
"Dari suku kami, Tionghoa kalau barang sakral itu tidak boleh dibawa ke dalam kamar, di situ ada pakaian atau apa gitu jadi tak bagus," bebernya.
Sehingga dia berinisiatif meletakkan Al-Qur'an itu di dalam rumah datuk. Atas hal itu dia meminta maaf.
"Jadi inisiatif saya sendiri, saya menarokkan Al-Qur'an itu ke dalam Rumah Datuk, saya memohon maaf sekali lagi bapak ibu," ujarnya.
Kemudian, Yuli menjelaskan jika dia tertarik mengenal agama Islam sejak dua hingga tiga bulan belakangan. Ia mulai tertarik karena menonton yang berkaitan dengan Isalm di YouTube dan dan Spotify
"Tertarikan saya kepada Islam itu sekitar dua sampai tiga bulan yang lalu, saya suka melihat YouTube doa-doa gimana di Spotify juga saya mendengar-dengar lagu muslim," jelasnya.
Wanita itu mengungkapkan jika dia tidak tahu kenapa dia tertarik. Hanya saja, dia mengaku jika dia tertarik kepada agama Islam dari hati paling dalam.
"Jadi saya nggak tahu kenapa dari hati saya yang paling dalam itu, saya ada ketertarikan kepada Islam," ucapnya.
Yuli Minta Maaf. Baca Halaman Berikutnya..
(astj/astj)