Lailatul Qadar Jatuh pada Malam ke-27 Ramadan, Benarkah Begitu?

Ilustrasi malam lailatul qadar yang terletak pada akhir Ramadan. — Ilustrasi malam lailatul qadar. (Foto: Getty Images/iStockphoto/pinnacleanimates)

Daftar Isi

Dalil tentang Lailatulqadar Jatuh pada Malam ke-27 Ramadan
Jadi, Apakah Lailatulqadar Terjadi pada Malam ke-27 Ramadan?
Kapan Malam ke-27 Ramadan 1444 H/2023 M?

Medan -

Ketika memasuki penghujung Ramadan, ada satu hal yang banyak diburu kaum muslimin. Bukan takjil ataupun baju baru, melainkan malam Lailatulqadar.

Lailatulqadar adalah malam penuh keberkahan. Pada malam tersebut, para malaikat turun ke langit dunia bersamaan dengan turunnya berkah dari Allah SWT.

Para ulama berselisih pendapat mengenai kapan malam Lailatulqadar terjadi. Namun, pendapat terkuat menyebutkan bahwa Lailatulqadar jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pendapat tersebut, ada kalangan yang secara spesifik menyebutkan malam ke-27. Apa benar Lailatulqadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan? Untuk menemukan jawabannya, simak pembahasan di bawah ini!

Dalil tentang Lailatulqadar Jatuh pada Malam ke-27 Ramadan

Merujuk laman Rumaysho, terdapat satu riwayat dari Ubay bin Ka'ab yang menyatakan bahwa Lailatulqadar pasti jatuh pada malam ke-27 Ramadan. Ia mengatakan bahwa

"Demi Allah, aku sungguh mengetahui malam tersebut. Malam tersebut adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadan." (HR. Muslim no. 762).

Selain itu, Mu'awiyah bin Abu Sufyan juga mengatakan hal serupa. Akan tetapi, Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom hadis no. 705 menuliskan, hadis dari Mu'awiyah itu merupakan hadis mauquf atau merupakan perkataan para sahabat.

Imam Syafi'i juga menjadi salah satu pendukung pendapat ini. Ia merujuk Imam Hasan al-Bashry yang berpendapat bahwa Lailatulqadar terjadi pada malam ke-27 Ramadan karena pada saat itulah kaum Muslimin menang di Perang Badar.

Lebih lanjut, berdasarkan buku Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir, dan Doa oleh DR. KH. Badruddin Hasyim Subky, M. HI, ada pula yang mendasari pendapat ini pada jumlah huruf lailatul qadar dalam Surah Al-Qadr.

Dalam surah ke-97 itu, lailatul qadar memiliki huruf sebanyak 9 dan disebutkan sebanyak 3 kali. Kemudian, 9 x 3= 27. Dari situ, golongan ini lantas menarik kesimpulan bahwa Lailatulqadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan. Wallahu a'lam bishawab.

Jadi, Apakah Lailatulqadar Terjadi pada Malam ke-27 Ramadan?

Semua dalil tentang waktu terjadinya Lailatulqadar hanyalah isyarat maupun pendapat semata. Terkait tanggal maupun jam pastinya, tentu hanya Allah SWT yang tahu.

Kendati demikian, seperti yang disinggung di bagian sebelumnya, pendapat paling kuat menurut para ulama adalah yang menyatakan bahwa Lailatulqadar jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

"Carilah Lailatulqadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR. Bukhari no. 2017)

Lebih lanjut, dilansir Rumaysho, ada alasan mengapa Allah SWT merahasiakan waktu terjadinya Lailatulqadar. Semisal Allah menyingkap tanggalnya, tidak menutup kemungkinan manusia hanya mau menghidupkan Lailatulqadar dan meninggalkan malam-malam Ramadan lainnya. Padahal, setiap hari di bulan Ramadan tak kalah istimewa.

Untuk itulah waktu Lailatulqadar menjadi rahasia supaya manusia tetap menjaga semangat dan senantiasa beribadah hingga Ramadan berakhir.