Salat Lailatul Qadar Itu Tidak Ada, Benarkah Begitu?

Salat Lailatul Qadar Itu Tidak Ada, Benarkah Begitu?

Fria Sumitro - detikSumut
Selasa, 11 Apr 2023 21:20 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi salat. (Foto: Dok.Detikcom)
Medan -

Ramadan bukan hanya menjadi waktu bagi kaum muslimin untuk menjalankan puasa wajib. Lebih dari itu, bulan ini merupakan momentum untuk memperbaiki diri serta memperbanyak amal saleh untuk bekal akhirat kelak.

Umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah, terlebih di malam Lailatulqadar. Amalan ibadah paling utama yang disunahkan untuk dikerjakan pada malam tersebut adalah ibadah salat lailatul qadar.

Beredar di tengah masyarakat Indonesia informasi mengenai salat khusus di malam Lailatulqadar. Padahal sebenarnya, ibadah tersebut tidak ada tuntunannya, lo!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, benarkah salat lailatul qadar itu tidak ada? Supaya tidak salah lagi, langsung simak rangkuman informasi dari detikSumut berikut ini, yuk!

Salat Lailatul Qadar Memang Tidak Ada


"Lah, padahal banyak tersebar di internet mengenai informasi tentang tata cara hingga niat salat lailatul qadar. Masa iya beneran gak ada?"

ADVERTISEMENT

Mungkin, detikers berpikiran seperti ini. Namun perlu ditegaskan sekali lagi, salat lailatul qadar, atau lebih tepatnya salat khusus yang dikerjakan pada malam Lailatulqadar, itu tidak ada.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam laman NU Online dan video "Sholat Lailatul Qadar (Amalan Malam Lailatul Qadar)" yang diunggah oleh kanal YouTube Yufid.TV.

Dari kedua sumber tersebut, dijelaskan bahwa terdapat sebuah hadis yang menerangkan amalan salat khusus lailatul qadar. Bunyinya adalah sebagai berikut:

"Siapa yang salat 2 rakaat ketika Lailatulqadar dalam setiap rakaat dia membaca Al-Fatihah sekali dan Qul Huwallahu Ahad 7 kali, setelah selesai salat dia beristighfar 70 kali, maka selama dia masih di tempat salatnya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan kedua orang tuanya. Allah akan mengutus malaikat untuk mencatat kebaikannya sampai tahun berikutnya, Allah juga mengutus malaikat untuk menanam pohon miliknya di surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai untuknya. Dan dia tidak mati sampai melihat itu semua." (Lihat kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa'zhi wal Irsyad)

Disebutkan dalam laman NU Online, riwayat di atas cenderung dipermasalahkan. Pasalnya, jika melihat riwayat kitab-kitab primer hadis maupun bab salat-salat sunah di kitab fikih, tidak ditemukan penjelasan mengenai salat khusus di malam Lailatulqadar.

Hal yang sama juga dinyatakan dalam video unggahan Yufid.TV. Hadis tentang salat lailatul qadar tersebut tidak dijumpai di kitab hadis mana pun.

Lembaga Fatawa Syabakah Islamiyah juga menyatakan bahwa riwayat dalam Durratun Nasihin fil Wa'zhi wal Irsyad tersebut termasuk hadis dusta dan menyimpang sehingga tidak boleh untuk diriwayatkan maupun dianggap sebagai hadis nabi.

Bahkan, dijelaskan dalam video Yufid.TV, praktik salat lailatul qadar merupakan buatan orang Syiah. Mereka kerap mendirikannya di malam Lailatulqadar dengan diikuti kunjungan ke kuburan Husain di Karbala, Irak.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Adapun yang Benar: Mengerjakan dan Memperbanyak Salat pada Malam Lailatulqadar

Salat lailatul qadar memang tidak ada. Namun, bukan berarti kita tidak boleh mendirikan salat pada malam tersebut. Malahan, seperti yang disebutkan di bagian awal, salat pada malam Lailatulqadar merupakan amalan yang paling utama.

"Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)

Kalau tidak ada salat khusus untuk dikerjakan pada malam Lailatulqadar, terus salat apa yang harus ditunaikan? Karena hadis di atas tidak menyebutkan secara spesifik jenis maupun nama ibadahnya, maka detikers dapat mengerjakan dan memperbanyak salat sunah di malam Lailatulqadar.

Adapun contoh salat sunah yang dikerjakan di malam hari antara lain

  • salat tahajud,
    salat tarawih, dan
  • salat witir.

Untuk memperbanyak salatnya, detikers dapat menambah jumlah rakaat setiap ibadah. Sebagai contoh, jika biasanya detikers hanya melaksanakan salat tarawih 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, mungkin bisa ditingkatkan kuantitasnya menjadi 20 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir.

Tidak hanya terbatas pada salat sunah saja, ikut melaksanakan salat Isya dan salat Subuh berjemaah bahkan sudah dihitung menghidupkan malam Lailatulqadar.

Mengutip Rumaysho, dalam Al-Umm, Imam Syafi'i menukil dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu Abbas disebutkan,

"Menghidupkan Lailatulqadar bisa dengan melaksanakan salat Isya berjemaah dan bertekad untuk melaksanakan salat Subuh secara berjemaah."

Ganjaran dari menghadiri salat Isya dan Subuh berjemaah juga tidak main-main. Dari Utsman bin Affan RA, Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa yang menghadiri salat Isya berjemaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjemaah, maka baginya pahala salat semalam penuh." (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

Di samping salat, masih ada amalan ibadah lainnya yang dapat dikerjakan selama malam Lailatulqadar, seperti tilawah Al-Qur'an, melakukan iktikaf, dan berzikir.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa salat khusus di malam Lailatulqadar itu tidak ada. Hadis yang menyebutkannya tergolong dusta dan tidak dijumpai di kitab-kitab hadis mana pun.

Adapun yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah mengerjakan salat di malam Lailatulqadar, tanpa ada label khusus. Dalam hal ini, detikers dapat memperbanyak ibadah salat sunah malam, seperti salat tahajud, tarawih, maupun witir.

Bukan hanya salat, masih ada pilihan ibadah lain untuk menghidupkan malam Lailatulqadar, di antaranya berzikir, iktikaf di masjid, dan tilawah Al-Qur'an. Wallahua'lam bishawab.



Simak Video "Mengejar Amalan di Malam Lailatul Qadar"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads