Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief, mengaku pernah menjadi korban pungutan liar (pungli) oleh lurah saat mengurus surat kematian ibunya. Pemkot Medan pun merespons pengakuan tersebut.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Setda Kota Medan, Andi Mario mengaku belum tahu adanya persoalan tersebut. Kemudian ia mengatakan bahwa pungli tersebut masih berbentuk dugaan yang belum tentu kebenarannya.
"Ini kan masih dugaan, nggak tahu kita kan (betul atau tidak)," kata Andi Mario saat dihubungi detikSumut, Senin (27/3/2023).
Namun menurutnya, pengakuan Amir tersebut bisa jadi betul. Hanya saja karena tidak ada pengaduan secara resmi, maka pihaknya tidak tahu siapa sosok dan di mana lokasi kejadian.
"Tapi memang bisa jadi apa itu (betul), cuman kalau tidak ada yang mengadukan secara resmi, hanya cari-cari aja ya jawabannya pun hanya jawab-jawab aja nanti, jadi saling jawab aja nanti," ujarnya.
Mereka akan mencoba menyelusuri jika ada identitas terkait nama kelurahan atau lurah yang melakukan pungli tersebut. Sebab menurutnya, pihaknya tidak bisa asal tebak saja.
"Nanti kalau ada identitasnya, akan coba kita telusuri, nanti kalau kita nebak-nebak (tidak selesai)," ucapnya.
Kemudian, Andi menjelaskan bahwa saat ini tambahan penghasilan pegawai (TPP) lurah dan camat di Kota Medan sudah dinaikkan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution. Hal itu guna mencegah terjadinya pungli tersebut.
"Kita kan udah membilang kan dan Pak Wali secara apa sudah menaikan lagi nih TPP ya walaupun naiknya hanya Rp 1 juta per bulan kita sudah menyampaikan kepada seluruh lurah camat untuk tidak melakukan (pungli)," tutupnya.
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
(dpw/dpw)