Syakban merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Dihimpit oleh bulan haram Rajab dan bulan suci Ramadan, banyak orang yang melupakan Syakban. Padahal, bulan ini juga tak kalah spesial dibanding bulan-bulan lainnya.
Dalam satu riwayat, Rasulullah mengatakan bahwa pada bulan Syakban, seluruh amalan manusia langsung dihadapkan kepada Allah SWT. Dari Usamah bin Zaid, hadis tersebut berbunyi,
"Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i, hasan menurut Al-Albani).
Karena keistimewaan Syakban tersebut, Nabi SAW sengaja memperbanyak ibadah puasa sunah di bulan tersebut. Bahkan, dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa dirinya berpuasa selama sebulan penuh.
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh dalam setahun kecuali pada bulan Syakban dilanjutkan ke Ramadan." (HR. Abu Daud no. 2048, sahih menurut Al-Albani).
Dari keterangan hadis tersebut, dapat detikers ketahui ternyata Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh di bulan Syakban. Namun, ada keterangan lain yang melarang berpuasa satu atau dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan. Jadi, mana yang benar?
Supaya tidak bingung, berikut detikSumut sajikan ulasan mengenai bolehkah puasa sebulan penuh di bulan Syakban. Langsung simak, yuk!
Pendapat Ulama tentang Rasulullah yang "Puasa Sebulan Penuh" di Bulan Syakban
Mengenai apakah boleh berpuasa sebulan penuh selama Syakban, ulama berbeda pendapat mengenai. Terlebih dalam riwayat Aisyah, disebutkan bahwa ada masa di mana Rasulullah terlihat puasa penuh dan puasa di sebagian besar hari di waktu yang lain.
"Beliau biasanya berpuasa sampai kami mengatakan sungguh telah berpuasa (terus). Dan beliau berbuka sampai kami mengatakan sungguh beliau telah berbuka. Dan aku tidak melihat beliau berpuasa yang lebih banyak dibandingkan pada bulan Syakban. Biasanya beliau berpuasa pada bulan Syakban semuanya, dan biasanya beliau berpuasa pada bulan Syakban kecuali sedikit." (HR. Muslim no. 1156).
Jadi, mana yang benar? Apakah Nabi puasa sebulan penuh atau di sebagian besar harinya selama bulan Syakban?
Merujuk laman Almanhaj, sebagian ulama berpendapat bahwa ada masa di mana Rasulullah berpuasa penuh, sedangkan di waktu lain, dirinya tidak berpuasa di beberapa hari saja. Ini adalah pendapat yang dipegang oleh Syekh Ibnu Baz rahimahullah.
Sementara itu, ulama lain mengatakan, Nabi SAW sebenarnya tidak pernah saum secara penuh, kecuali pada bulan Ramadan. Menurut kalangan ini, maksud dari "berpuasa sebulan penuh" tidak dapat diartikan secara harfiah.
Al-Hafiz menjelaskan, kalimat "berpuasa sebulan penuh" sebenarnya merupakan sebuah kiasan. Dalam bahasa Arab, apabila ada seseorang yang sangat sering melakukan puasa, maka dirinya dapat disebut telah berpuasa sebulan penuh.
Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut, yang pasti adalah bahwa Rasulullah memperbanyak ibadah puasa sunah selama bulan Syakban.
Ada larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Prabowo Pimpin Upacara Ziarah-Renungan Hari Pahlawan di TMP Kalibata"
(dpw/dpw)