.webp)
Korban jiwa akibat longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) terus bertambah. Di hari keenam pencarian, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 44 orang, satu di antaranya belum berhasil teridentifikasi.
"Hasil perhimpunan data dan pencarian di hari ke enam Sabtu ini ada 44 korban. 43 jenazah telah berhasil diidentifikasi, satu korban masih dilakukan identifikasi," kata Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Longsor Natuna, Patli Muhamad, Sabtu (11/3/2023).
Patli menjelaskan untuk pencarian ini tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai instansi berhasil mengevakuasi tujuh korban meninggal. Kondisi cuaca saat pencarian hari keenam ini cukup cerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data tersebut merupakan data terbaru yang dikeluarkan pada pukul 20.00 WIB. Saat ini ada 10 orang korban hilang yang belum ditemukan," ujarnya.
Bencana tanah longsor di Pulau Serasan juga mengakibatkan lima orang mengalami luka berat. Namun saat dilakukan rujukan untuk penanganan medis satu orang korban meninggal dunia dan dimakamkan di Pontianak.
"Korban luka berat ada lima orang. Satu orang meninggal dunia saat dirujuk menuju Kalimantan, tiga orang dirawat di Pontianak Kalimantan Barat, satu orang dirawat di ibu kota kabupaten yakni ranai," ujarnya.
Akibat longsor di Pulau Serasan itu diketahui setidaknya ada 100 unit rumah warga rusak. Satu unit mushola, tiga tiang listrik tumbang dan jalan sepanjang 1 kilometer tertimbun material longsor.
"Untuk korban mengungsi akibat longsor juga kami perbaharui dengan total 2.234 orang. Pengungsian PLBN sebanyak 635 orang, pengungsian Desa Payak sebanyak 115 orang, pengungsian Batu Berian 100 orang, pengungsian di SMA 1 Serasan 282 orang, pengungsian Pelimpak: 500 orang, pengungsian Airnusa: 231 orang, pengungsi Airlingau 371 Orang," ujarnya.
"Untuk korban hilang lainnya akan dilakukan pencarian kembali pada esok hari oleh Tim SAR gabungan," tutupnya.
(astj/astj)
