.webp)
Hujan deras mengguyur kawasan Tanjungpinang mengakibatkan pesawat Batik Air ID-6824 gagal mendarat di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang (TNJ) Kepri. Pesawat tersebut terpaksa dialihkan ke Bandara Hang Nadim Batam.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro membenarkan gagal mendaratnya pesawat Batik Air tersebut. Ia mengatakan pesawat tersebut dialihkan sementara ke Batam karena cuaca buruk.
"Penerbangan nomor ID-6824 pada Sabtu (4/3) rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) tujuan Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, mengalami keterlambatan kedatangan dikarenakan dampak cuaca kurang baik berupa curah hujan tinggi dan jarak pandang pendek (800 meter)," kata Danang, Minggu (5/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya itu untuk memastikan keselamatan, keputusan tepat ialah melakukan pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif yaitu Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam (BTH). Pesawat mendarat di Batam pukul 12.57 WIB. Kondisi tersebut bukan pendaratan darurat," ujarnya.
Pesawat Batik Air tujuan Tanjungpinang itu diketahui mengangkut 6 awak pesawat dan 75 penumpang. Setelah mendarat di Batam dan cuaca membaik pesawat tersebut kembali terbang ke Tanjungpinang.
"Operasional Batik Air sudah kembali diterbangkan di hari yang sama setelah bandar udara tujuan yaitu Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah dinyatakan aman untuk penerbangan," sebutnya.
"Pesawat lepas landas dari Batam pukul 14.45 WIB dan mendarat di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah pukul 15.05 WIB," tambahnya.
(nkm/nkm)
