.webp)
Sebanyak 14.000 santri ikut menyalatkan jenazah Mursyadil Kamil (20). Dia merupakan santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru yang hanyut di Sungai Aek Singolot, Desa Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).
"Iya, semua siswa ikut salah jenazah, soalnya siswa kita semua 14 ribu orang, laki-laki, perempuan ikut semua," kata Sekretaris Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mukhlis saat dihubungi detikSumut, Kamis (26/1/2023).
Mukhlis menyebut 14.000 orang itu hanya terdiri dari santri saja, belum termasuk guru, orang tua dan keluarga korban. Salat jenazah itu digelar di halaman pesantren tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah disalatkan, kata Mukhlis, jenazah korban lalu dibawa menuju kampung halamannya di Provinsi Riau.
"Sudah dibawa ke kampung halamannya ke Riau," sebutnya.
Sebelum korban ditemukan, Mukhlis mengaku pihaknya juga turut serta membantu pencarian. Bahkan, santri-santri juga ditugaskan untuk membantu mencari jasad Mursyadil.
"Sebagian yang besar-besarnya itu ikut mencari," ungkapnya.
Untuk diketahui, jasad Mursyadil ditemukan di bawah jembatan Hutabargot. Sebelumnya, korban hanyut usai terjatuh pada Senin (23/1) pukul 18.30 WIB, saat hendak mandi di sungai itu.
"Sudah ditemukan tadi pagi jam 07.00 WIB di bawah jembatan Hutabargot," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Mukhsin Nasution saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis.
Mukhsin menyebut jasad korban ditemukan sekitar 20 kilometer dari lokasi korban hanyut. Setelah dievakuasi, jasad Mursyadil dibawa ke RSUD Panyabungan untuk diautopsi.
"Sekarang (korban) di RSUD Panyabungan guna autopsi," sebutnya.
(astj/astj)
