Pemerintah Kota (Pemkot) Medan mengimbau kepada pengguna jalan di Medan untuk menghindari delapan ruas jalan di kawasan Kesawan. Imbauan tersebut dikeluarkan untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan itu karena adanya pengerjaan revitalisasi kawasan kota lama di wilayah tersebut.
Hal itu diketahui dari unggahan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan di Instagram resminya yang dilihat detikSumut, Senin (16/1/2023).
"Pemberitahuan, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan revitalisasi kawasan kota lama Kesawan Medan, kami himbau untuk pengguna jalan raya," tertulis di akun instagram @dishub_medan.
Terpisah, Kepala Dishub Medan Iswar Lubis membenarkan unggahan itu. Imbauan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya kemacetan di ruas jalan yang sedang ada pengerjaan proyek tersebut.
"Iya benar, kita mengimbau masyarakat agar sebisa mungkin menghindari ruas jalan itu," kata Iswar Lubis saat dikonfirmasi, Senin (16/1/2023).
"Sebagaimana kita tahu di areal itu masih banyak pengerjaan yang belum selesai, jadi daripada terjadi penumpukan kendaraan lebih baik cari pola perjalanan yang lain," imbuhnya.
Seperti diketahui jalan di kawasan Kesawan Medan memang belakangan ini mengalami kemacetan karena adanya penyempitan jalan. Penyempitan jalan itu disebabkan pengerjaan proyek drainase, penataan utilitas, hingga perbaikan trotoar.
Pantauan detikSumut di lokasi hari ini, pada pukul 12.27 WIB, kemacetan panjang terjadi di ruas Jalan Ahmad Yani VII, Jalan Hindu hingga di Jalan Perdana. Kemacetan di Jalan Ahmad Yani VII, membuat kendaraan yang dari Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Balai Kota tertahan meskipun traffic light sudah berwarna hijau.
Selain itu, di Jalan Stasiun Kereta Api juga kerap terjadi kemacetan. Bahkan antrean kemacetan ini sampai ke simpang Jalan Bukit Barisan.
Berikut delapan ruas jalan yang diimbau Pemkot Medan agar dihindari:
1. Jalan Ahmad Yani
2. Jalan Balai Kota
3. Jalan Stasiun Kereta Api
4. Jalan Perniagaan
5. Jalan Perdana
6. Jalan Pulau Penang
7. Jalan Bukit Barisan
8. Jalan Ahmad Yani VII
Simak Video "Lontong Medan Alay: Warisan Rasa di Jakarta Barat"
(nkm/nkm)