.webp)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misfaruddin mengungkapkan Nilai Tukar Petani (NTP) Riau per November 2022 sebesar 151,97 atau naik 5,64% dibanding NTP Oktober 2022 sebesar 143,86. Ia mengatakan kenaikan NTP tersebut disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani sebesar 5,50%.
Sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan yaitu turun sebesar 0,13%. Misfaruddin juga menuturkan pada November 2022, tujuh provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP.
Dari ketujuh provinsi tersebut, Misfaruddin menyebut Riau menjadi provinsi dengan kenaikan NTP tertinggi di Pulau Sumatera. Ia menambahkan Riau juga tercatat provinsi di Pulau Sumatera dengan penurunan NTP tertinggi, yakni turun sebesar 1,58%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Misfaruddin menjelaskan per November 2022 terjadi penurunan indeks harga konsumsi rumah tangga pertanian di Riau sebesar 0,24%. Hal ini disebabkan adanya penurunan pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yaitu turun sebesar 0,53%.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Riau mengalami kenaikan sebesar 5,33%, yaitu dari 138,40 pada Oktober 2022 menjadi 145,77 pada November 2022," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/12/22).
Mendapat laporan tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengucapkan rasa syukur. Ia berharap NTP di Riau dapat terus meningkat.
"Alhamdulillah semoga Nilai Tukar Petani kita terus meningkat," ucapnya.
Sebagai informasi, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani. ADV
(ncm/ega)
