Wali Kota Medan Bobby Nasution bercerita soal dirinya dulu pernah bercita-cita menjadi presiden lewat jalur pengusaha. Hal itu disampaikan Bobby saat memberikan sambutan di sebuah acara seminar soal politik kaum muda, sore hari ini di Medan.
Awalnya Bobby bercerita soal dia pernah diajak diskusi di sebuah saluran televisi swasta. Saat itu dia bersama beberapa kepala daerah muda bercerita soal anak muda.
"Kemarin di CNN, kami berdiskusi di sana, ada juga kepala-kepala daerah yang relatif masih muda, tentunya di sana saya menyampaikan yang hari ini kurang, yang hari ini belum ada bagi kita anak muda termasuk saya, saya mohon izin saya bercita sedikit Pak Pastor," kata Bobby Nasution, Kamis (3/11/2022).
Kemudian Bobby mulai bercerita soal keinginan dia menjadi presiden tersebut dicetuskannya sekitar tahun 2011. Waktu itu dia masih kuliah, meskipun pintar dia mengaku bandel juga.
"Saya dulu sekitar tahun 2010 (atau) 2011 saya lupa, antara tahun segitu, saya masih kuliah waktu itu, karena kuliah dibilang pintar ya pintar, cuma antara pintar dan bandel, lebih banyak bandelnya," ujarnya.
Karena hal-itu lah, orang tuanya menanyakan dirinya mau jadi apa. Saat itu, Bobby menjawab pertanyaan orang tuanya dengan mengatakan bahwa dirinya pengen jadi presiden.
"Jadi ditanya sama orang tua saya 'kamu sebenarnya mau ngapain? cita-cita kamu mau apa?' saya ditanya begitu karena prestasinya menjulang dan kebandelannya juga menjulang, jadi ditanya mau jadi apa," ucapnya.
"Saya jawab waktu itu, kalau jujur saya pengen jadi presiden, saya bilang waktu itu sama orang tua saya pengen jadi presiden," imbuhnya.
Mendengar ucapan tersebut, para peserta seminar terlihat tepuk tangan dan senyum. Kemudian Bobby lanjut bercerita, mendengar jawaban fia tersebut orang tuanya memberikan nasehat untuk memulai dari birokrasi, profesional atau teknokrat kalau mau jadi presiden.
"Terus kata orang tua saya sama kek gini senyum-senyum sambil ketawa-ketawa hampir persis gini, kalau jadi presiden itu katanya 'pintarnya ditambahkan, bandelnya dikurangkan, setelah lulus coba birokrasi atau profesional atau ke teknokrat sekalian," ungkapnya.
"Nah ini tiga jenis karir yang disampaikan oleh orang tua saya waktu itu, birokrasi jadi kek bapak-bapak Kadis ini, kalau nggak jadi profesional masuk ke dunia, karena kebetulan orang tua saya waktu itu di BUMN, ke BUMN, atau ke teknokrat sekalian, ya tiga pilihan itu," sambungnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Simak Video "Video: Walkot Medan Rico Waas Beri Tips Jika Merantau ke Jakarta"
(afb/afb)