.webp)
Nama Jeka Saragih tengah ramai diperbincangkan banyak orang. Pria asal Simalungun Sumatera Utara itu berhasil melaju ke Final Road To UFC setelah mengalahkan Won Bin Ki, petarung asal Korea Selatan.
Sebelum seperti saat ini, pria bernama lengkap Jeka Asparido Saragih melewati berbagai macam rintangan dalam hidup mulai dari menjadi korban pemalakan, menjadi buruh, atlet wushu hingga memilih jadi petarung Mixed Martial Art (MMA). Pilihan Jeka tidak keliru, dunia MMA kini melambungkan namanya ke puncak.
Dilansir dari detikSport, Jumat (21/10/2022) Jeka menceritakan masa-masa sulitnya dulu. Saat masih duduk di bangku sekolah, Jeka kerap dipalak oleh seniornya di kampungnya, Simalungun, Sumatera Utara. Atas kejadian itu dia kemudian berlatih bela diri, tujuannya agar bisa melindungi adik-adiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya itu dari SMP sudah ikut bertarung-bertarung juga. Saya dari SMP sudah ikut bela diri, itu pun gara-gara faktor lingkungan yang sering dipalak," ujar Jeka.
Saat itu, kata Jeka, dia adalah anak kos yang jauh dari orang tua. "Saya udah kos waktu itu, karena situasi dari sekolah ke kampung. Memang cukup dekat sih, sekitar 13 km, tapi jalannya rusak parah. Nah, makanya itu ikut bela diri biar bisa melindungi, dan terutama adik-adik dari kampung biar nggak dipalak lagi," katanya.
"Saya pas dikompas, dipalak abang kelas dulu, beli rokok lah, itu yang paling dikenang sih. Makanya sampai detik ini juga, saya nggak suka kalau anak kampung saya dibodoh-bodohi gitu," kenangnya.
Awal Mula Jeka Terjun ke MMA
Jeka Saragih menggeluti MMA mulai tahun 2015 dengan bergabung di Batam Fighter Club (BFC) asuhan Yakop Sutjipto. Sebelum itu dia adalah seorang atlet wushu.
"Jeka mulai gabung sama kami itu tahun 2015. Ia awalnya anggota member berbayar selama setahun," ujar Yakop ditemui di Camp BFC, Kamis (26/10/2022).
Seiring waktu berjalan, menurut Yakop dia melihat potensi dan kemampuan dari Jeka Saragih. "Saat latihan dia punya kemampuan dan talenta lalu dia ingin gabung dengan Kami, lalu dia diterima sebagai atlet di sini. Waktu itu saya memang lagi menggeluti MMA di situlah mulai memperkenalkan MMA ke dia. Jeka ini merupakan atlet wushu lalu saya kenalkan MMA," tuturnya.
Menurut Yakop Jeka Saragih merupakan atlet yang cukup tekun dalam berlatih. Saking giatnya berlatih, ia menjadi satu-satunya satunya atlet binaan BFC Batam yang merobek samsak di camp latihan.
"Dia memang rajin dan disiplin latihan. Istimewa di tendangannya. Tendangan maut itu saya yang memberikan julukan. Dia masih lugu, ngomong pun belum pandai. Samsak latihan di sini yang pertama kali merobek ya dia. Itu pakai tendangan itu," ujarnya.
Pernah Bekerja di Perusahaan Bidang Oil dan Gas
Setelah menamatkan SMA, Jeka pindah ke Batam dan bekerja di PT SMOE, perusahaan yang bergerak di bidang oil and gas. Kurang lebih satu tahun dia bekerja di sana.
"Jeka pertama kali bekerja di PT SMOE pada tanggal 29 Juni 2015 hingga 30 Juni 2016. Waktu itu PT SMOE sedang mengerjakan proyek dari Bechtel Corporation. Jeka saat itu bekerja di bagian sandblast and painting," kata Senior Supervisor Internal Yard Management PT SMOE, Basuki Rahmat, Kamis (27/10/2022).
Saat bekerja di PT SMOE Jeka memiliki nomor induk kepegawaian 1506192. Selama bekerja perusahaan itu ia juga dikenal berkelakuan baik.
"Dari data perusahaan Jeka tidak pernah berperilaku aneh, itu dibuktikan dengan tidak pernah dapat peringatan dari perusahaan. Ya walau dia petarung tapi tidak pernah aneh-aneh hingga habis kontraknya. Kita tidak tau nasib, sekarang ia menjadi petarung yang hebat," cerita dia.
Berikut sejumlah artikel terkait Jeka Saragih yang dirangkum detikSumut
1.
Baca juga: Pembuktian Jeka Saragih di Ajang UFC |
2.
3.
4.
Baca juga: Ternyata Jeka Saragih Dulunya Atlet Wushu |
5.
6.
7.
8.
9.
10.
12.
13.
(astj/astj)
