Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin Palembang menangani tujuh anak yang mengalami gagal ginjal akut. Dari tujuh pasien itu, dua di antaranya meninggal dunia.
"Totalnya tujuh (pasien) dari bulan kemarin (September)," kata Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Marta Hendry ditemui wartawan, Selasa (25/10/2022).
Dari total tujuh pasien anak-anak tersebut, satu di antaranya merupakan pasien yang berasal dari Provinsi Jambi. Pilunya, pasien dari Jambi itu meninggal dunia bersama seorang pasien lain yang berasal dari Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu pasien yang berasal dari luar daerah, dari Jambi. Masuknya September lalu, sudah meninggal dunia pada Rabu (19/10) lalu dengan seorang pasien asal Palembang," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi RSMH, Eka Intan Fitriana.
Sementara, lanjut Eka, tiga pasien lain asal Sumsel dinyatakan sudah sembuh dan dipulangkan. Saat ini, lanjutnya, ada dua pasien lagi yang masih dirawat, semuanya berasal dari Sumsel. Satu diantaranya merupakan pasien baru, rujukan dari RSUD Banyuasin yang masuk pada Senin (24/10) kemarin.
"Yang baru masuk kemarin itu dari Banyuasin ya. Dia cowok (laki-laki). Pasien rujukan dari RSUD Banyuasin. Tapi memang keluhannya tidak masuk dalam kriteria penurunan produksi urine atau tidak ada urine sama sekali," kata Eka Intan.
Marta menilai, gagal ginjal akut sendiri beda penanganannya di gangguan ginjal biasa. Gagal ginjal akut sendiri, katanya, perkembangannya jauh lebih cepat dan hingga kini penyebabnya belum diketahui.
"Kalau gangguan ginjal itu kan sebelumnya sudah banyak, tapi yang ini kan beda dari yang sebelumnya. Yang ini lebih bersifat progresif artinya perkembangan gejala itu cukup cepat dan penyebabnya belum diketahui secara pasti," ujar Marta.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk jangan dulu menggunakan obat-obatan yang dibeli sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter. "Jadi untuk sementara kalau tidak mengetahui, jangan memakai obat yang dibeli sendiri tan berkonsultasi dengan dokter. Lebih baik hubungi dokter terdekat," ucapnya.
Sebagai upaya pencegahan dia pun menjelaskan sejumlah gejala yang wajib diwaspadai para orang tua diantaranya penurunan jumlah urine atau tak kencing kurun waktu 24 jam. Selain itu, demam, batuk, pilek dan diare juga perlu di waspadai.
"Waspadai bila anaknya mengalami misalnya batuk, pilek, demam, diare dan penurunan jumlah urine atau tidak ada kencing dalam 24 jam. Kemudian hindari sementara penggunaan obat-obatan sirup, walaupun kemarin sudah di rilis kementerian karena ada obat-obat yang mendapatkan pengawasan ketat dari dokter," tuturnya.
"Sementara, sembari sebelum dibawa ke dokter, agar dapat memberikan asupan minum yang cukup, kemudian kompres hangat, atau memakai baju-baju yang longgar dan tipis," sambung Marta.
(astj/astj)