Dilihat detikcom di media sosial Twitter, Minggu (9/10/2020), narasi cuitan berisi sebutan 'Nasdrun' dikaitkan dengan keputusan NasDem yang mengusung Anies di 2024. Beberapa cuitan lainnya mengubah logo NasDem.
"Partai baru, baru mendaftar kali. NasDem kan namanya Nasional Demokrat, kok Nasdrun itu. Nggak kenal saya. Itu partai baru itu. (Soal Nasdrun dikaitkan dengan logo NasDem) Ya itu mungkin dianggap NasDem mau berkoalisi dengan Nasdrun," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali saat dihubungi, Minggu (9/10/2022) seperti dilansir dari detikNews.
Sebutan 'Nasdrun' berseliweran di media sosial yang dikaitkan dengan Partai NasDem. Sebutan itu ramai muncul tak lama usai NasDem mengumumkan bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menganggap sebutan itu muncul dari orang-orang di seberang yang tidak suka kepada NasDem dan Anies. Ali tak memusingkan munculnya sebutan Nasdrun yang ramai di media sosial.
Ali mengatakan pihaknya tak mengenal istilah 'kadrun' di perpolitikan nasional. Ali mengatakan NasDem fokus mengusung politik cerdas guna menguatkan demokrasi.
"Kita nggak pernah mengenal kadrun dalam perpolitikan kita itu. Itukan hanya istilah yang dilekatkan ke orang. Apa bedanya dulu ada kampret, cebong. Ya politik ini jangan membuat kita terlalu sensitif," jelasnya.
NasDem menurut Ali mengusung politik kecerdasan yang dengan tujuan menguatkan demokrasi.
"Kalau kita masuk di ruang-ruang itu ya kita pada akhirnya tidak menjadi bagian dari orang yang akan berkontribusi menguatkan demokrasi kita, sehingga menurut saya ya nggak perlu kita tanggapi. NasDem nggak pernah sensitif ke hal-hal yang seperti itu," ujarnya.
Baca juga: NasDem Medan Targetkan 10 Kursi Legislatif |
Istilah NasDrun dilakukan oleh orang yang tidak senang atas keputusan NasDem. Baca selanjutnya...
Simak Video "Video: Anies Baswedan Cerita Persahabatannya dengan Tom Lembong"
[Gambas:Video 20detik]