Tumpukan sampah terjadi di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru, Riau. Mirisnya retribusi terus dijemput petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, namun sampah tak diangkut.
Hal itu diungkap sejumlah pemilik toko di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Pemilik toko mengaku setiap bulan petugas DLHK datang menjemput retribusi.
"Tiap bulan datang ambil retribusi. Tetapi sampah tidak diangkut," tegas Ali kepada detikSumut, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali mengaku awalnya petugas datang ke toko untuk mengutip retribusi sampah. Petugas datang menggunakan atribut DLHK Pekanbaru dan dibekali surat-surat bertuliskan 'Surat Perintah Tugas' terkait penagihan retribusi layanan persampahan khusus badan usaha.
Dalam surat, tertulis nama petugas yang melakukan pungutan. Mereka meminta tagihan dan dinilai memberatkan pemilik badan usaha sejak 2021 lalu.
"Ya datang sejak tahun 2021 lalu itu. Ada pakai rompi DLHK minta retribusi, intinya kami tidak masalah asalkan sampah juga diangkut," kata Ali.
Hanya saja, setelah dibayar sampah tak kunjung diangkut. Justru sampah sisa jualan membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
"Nggak ada diangkut, jadi kita bayar saja. Akhirnya dari minta Rp 300 ribu itu turun jadi Rp 150 ribu, tapi sampah tak mereka angkut. Kami harus membayar orang lagi untuk ambil sampah," katanya.
Tak sampai di situ, seiring berjalan waktu tagihan retribusi itu justru kembali turun. Tercatat Mei lalu tagihan jadi Rp 100 ribu dan dibayarkan setiap tanggal 1.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Minta Warga Adukan Persoalan Persoalan Sampah ke Dirinya. Baca Halaman Berikutnya:
Ali pun mengaku wajar jika persoalan sampah tak kunjung tuntas. Mengingat pelaksana di lapangan yang dilakukan DLHK Pekanbaru tidak sesuai aturan.
"Wajar nggak selesai-selesai masalah ini. Kalau di bawah saja begini, saya tak tahu apakah ini pungli atau tidak karena ada surat tugas dan kwitansinya," katanya.
Hal senada disampaikan pengusaha lain di daerah yang sama. Menurutnya sampah di tempatnya tidak diangkut, namun retribusi tetap ditagih.
"Kami dulu begitu, ditagih tapi sampahnya tidak diangkut. Kami protes, sekarang tak ada lagi nagih," katanya.
Sementara Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengaku tak tahu soal adanya pungutan dengan modus bayar setengah. Ia mengaku akan mengusut itu bersama tim Saber Pungli.
"Saya belum tahu ada pengaduan (soal pungutan). Kalau ada tolong sampaikan ke kita, kita ada tim pungli," kata Uun.
Simak Video "Video: Viral Becak Motor Freestyle di Depan Polisi, Pelaku Dicari"
[Gambas:Video 20detik]
(ras/astj)