Mungkin kalau kita bicara soal pendidikan di Indonesia, nama yang terlintas dibenak kita adalah Ki Hajar Dewantara. Tapi tahu kah kamu, jauh sebelum itu ada sosok yang tidak populis tapi berperan aktif dalam memajukan pendidikan?.
Sosok itu bernama Willem Iskander, mungkin nama itu masih asing di telinga masyarakat pada umumnya. Laki-laki yang lahir pada tahun 1840 silam di Pidoli Lombang, Mandailing Natal ini sebenarnya memiliki peranan penting dalam kemajuan pendidikan, khususnya untuk daerah Tapanuli.
"Memang benar seorang Ki Hajar Dewantara itu perintis Taman Siswa, dia juga tokoh penggerak pendidikan yang berkebudayaan di Jawa. Tapi jauh sebelum era Ki Hajar Dewantara, juga ada tokoh penting dalam dunia pendidikan, terutama di daerah Tapanuli, Sumatera Utara, bernama Willem Iskander," kata Hendri Dalimunthe kepada detikSumut, Minggu (31/7/2022).
Hendri yang merupakan Sekretaris Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sumut mengungkapkan, Willem Iskander terlahir dengan nama Sati dan bergelar Sutan Iskandar Nasution.
"Nama sebenarnya bukan Willem Iskander, dia punya nama asli Sati bergelar Sutan Iskandar Nasution, dalam kehidupan Mandailing, dia ini seorang bangsawan yang mempunyai gelar adat," ungkapnya.
Hendri menjelaskan awal mulanya Sati Sutan Iskandar Nasution mengubah namanya menjadi Willem Iskander dipengaruhi ketika dia berkesempatan mengenyam pendidikan di negeri Belanda. Di sana juga lah Willem Iskander memperoleh ilmu untuk mendidik dan membangun sekolah.
"Jadi kepiawaian dia membangun sekolah itu, mendidik itu dia dapatkan di negeri Belanda," jelasnya.
Willem Iskander diajak ke Belanda oleh Asisten Residen untuk wilayah Mandailing saat itu bernama Alexander Godon, pada tahun 1859. Saat itu Sati sudah menjadi guru di Inlandsche Schoolan atau sekolah dasar tepat saat dia lulus dari sekolah tersebut di umur 15 tahun.
Dia mengajar di sekolah tersebut hingga umur 19 tahun dan akhirnya dia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan sekolah keguruan. Selama di Belanda, dia berhasil mendapatkan beasiswa kerajaan Belanda untuk sekolah pendidikan keguruan dan mengubah namanya menjadi Willem Iskander.
"Sati berhasil beradaptasi dan dia mengikuti pendidikan keguruan di Belanda, jadi Sati ini selama dia di Belanda mendapatkan beasiswa, dan kemudian dia mengubah namanya menjadi Willem Iskander," sebutnya.
Sati terinspirasi tokoh Belanda bernama Wiliem, baca selengkapnya di halaman berikut.....
(afb/afb)