Mungkin kalian sudah sering mendengar nama Jamin Ginting, sosok Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara (Sumut). Tapi tahukah kamu siapa nama lengkap Jamin Ginting dan bagaimana kiprahnya dalam militer dan pendidikan?.
Sekretaris Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sumut Hendri Dalimunthe, mengatakan pahlawan nasional itu mempunyai nama lengkap Jamin Ginting Suka, namun dia lebih suka disingkat menjadi Jamin Ginting.
"Nama lengkapnya Jamin Ginting Suka, tapi beliau lebih suka menyingkatnya Jamin Ginting," kata Hendri Dalimunthe kepada detikSumut, Minggu (3/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamin Ginting lahir di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, pada tanggal 12 Januari 1927. Hendri menyebutkan Jamin Ginting mempunyai kiprah menjadi pahlawan mulai di daerah sampai nasional.
"Kalau kita melihat jejak kepahlawan beliau ini luar biasa, sangat banyak sekali, mulai dari daerah, tapi beliau ini lebih banyak berkiprah di daerah meskipun karirnya sampai tingkat Mabes AD. Di akhir hanyatnya, dia ditugaskan sebagai duta besar penuh untuk negara Kanada," sebutnya.
Nama Jamin mulai mencuat saat dia berbeda paham dengan komandannya, Maludin Simbolon yang saat itu jadi Pangdam. Hal tersebut akibat banyak perwira AD yang tidak puas dengan hasil pemilu 1955, termasuk Maludin Simbolon.
"Jadi pada saat itu, sejak hasil pemilu 1955, para perwira militer terutama angkatan darat, banyak yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu dan juga kebijakan pemerintah pusat," terangnya.
Maka pada saat itu, banyak perwira militer yang membentuk gerakan pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia. Seperti Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Permesta dan DI/TII.
"Para perwira saat itu, termasuk Mauluddin Simbolon membelot, ada yang membentuk suatu organisasi, ada PRRI, ada Permesta, dan lain sebagainya, termasuk DI/TII yang ada di Aceh," lanjutnya.
Masa keemasan Jamin Ginting, kata Hendri sejak tahun 1955 dan menjadi pahlawan nasional merupakan bagian dari jejak mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
"Sebenarnya masa-masa keemasan Jamin Ginting itu sejak 1955 dan status beliau sebagai pahlawan nasional itu adalah periode kemerdekaan. Jadi, jejak kepahlawan beliau ini ditarik dari jejak mempertahankan kemerdekaan," katanya.
Biarpun sebenarnya, karir militer Jamin Ginting sudah dimulai sejak melawan Belanda dan Jepang saat itu. Akan tetapi, dia lebih banyak menghadapi bangsanya sendiri saat pemberontakan terjadi.
"Namun, Jamin Ginting dihadapkan bukan hanya pada musuh menghadapi Belanda, meskipun dia melalui pendidikan militer itu dari Jepang. Aktif di PETA dan lalu mengikuti pendidikan militer yang lain, tapi Jamin Ginting itu lebih banyak menghadapi bangsanya sendiri, saat pemberontakan-pemberontakan itu," sebutnya.
Mau Tahu Cara Jamin Ginting Melawan Komandannya Sendiri. Baca Halaman Selanjutnya:
"Jadi dia ditugaskan untuk menumpaskan pemberontakan dan itu berhasil, jadi posisi Mauluddin Simbolon itu diisi oleh Jamin Ginting," ujarnya.
Selain itu, dia juga pernah mengawal Wakil Presiden Indonesia pertama, Muhammad Hatta, saat berkunjung dari Jakarta ke Bukittinggi dan Aceh. Jamin Ginting bertanggungjawab untuk memastikan keselamatan Hatta.
"Dia juga pernah mengawal Bung Hatta dari Jakarta ke Bukittinggi, dari Bukittinggi ke Aceh, dia juga menjadi pengawalnya, sehingga saat itu Hatta dalam posisi yang relatif aman," terangnya.
Djamin merupakan orang kepercayaan Ahmad Yani, perwira militer yang menjadi korban G30S PKI. Hendri menyebutkan, bisa saja Jamin ikut menjadi korban dalam gerakan tersebut, akan tetapi saat itu Jamin sedang melakukan tugas ke Aceh.
"Hanya saja saat peristiwa G30S PKI, Jamin Ginting tidak berada di Jakarta, dia sedang ada tugas di Aceh. Mungkin saja kalau dia berada di Jakarta, dia adalah bagian dari tragedi itu. Tapi beruntungnya dia sedang melaksanakan tugas di Aceh," sebutnya.
Saat peralihan orde lama ke orde baru, Jamin dipercayai oleh Soeharto untuk memimpin sebuah pasukan. Pasukan tersebut bertugas untuk menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta yang terlibat.
"Saat peralihan dari orde lama ke orde baru, dia dipercaya oleh Soeharto untuk memimpin satu pasukan untuk menumpas partai-partai komunis atau yang terlibat," tambahnya.
Di luar karirnya sebagai militer, Jamin Ginting juga mempunyai peran penting dalam membebaskan lahan pertapakan Universitas Sumatera Utara (USU). Lahan kampus USU yang begitu luas, diprakarsai oleh dirinya.
"Jadi hari ini USU dengan lahan yang sangat luas itu adalah berkat dari prakarsa Jamin Ginting itu sendiri, ini yang jadi menarik gitu. Jadi saya kira Jamin Ginting itu profilnya, selain dia militer, dia juga punya profil di bidang pendidikan, dia punya visi memajukan pendidikan di Sumut," jelasnya.
Jamin Ginting meninggal dunia pada tanggal 23 Oktober 1974 di Kanada. Dia di Kanada sebagai duta besar penuh di negara tersebut. Kemudian jenazahnya dibawa ke Indonesia dan di makamkan di TMP Kalibata.
"Dia ditugaskan menjadi duta besar penuh untuk Kanada, dia meninggal di sana dan dimakamkan di Taman Kalibata," tutupnya.
Pangkat militer terakhir Jamin Ginting adalah Letjend TNI. Dia mendapat gelar pahlawan nasional pada tahun 2014 di masa Presiden Jokowi. Pada hari Selasa (28/6/2022) yang lalu, patung Jamin Ginting diresmikan di Medan, tepat di titik nol Jalan Jamin Ginting, yang terbentang melintas 3 kabupaten/kota.
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)