.webp)
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku dirinya menang dalam pemilihan Gubernur Sumut tahun 2018 karena adanya gerakan salat subuh berjamaah. Edy mengatakan salat subuh berjamaah itu dipelopori oleh kelompok perempuan.
Hal itu disampaikan Edy saat dirinya menghadiri dan memberi kata sambutan di acara pengukuhan pengurus Persadaan Boru Harahap (Parboha) Sumut di Medan Club, Jalan RA. Kartini, Kecamatan Medan Polonia, Rabu (27/7/2022).
Edy awalnya bercerita tentang boru (perempuan) Harahap yang mempunyai sifat kokoh dalam hal apapun. Sementara pria marga Harahap sebaliknya mempunyai sifat yang labil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perempuan Harahap ini taat sekali dalam agama, dan juga sebenarnya kerajaan Deli adalah keturunan boru Harahap. Perempuan Harahap ini kokoh, dan laki laki Harahap itu labil. Jadi dia kuat," ucap Edy dalam sambutannya.
Setelah itu, Edy sedikit bercerita tentang gerakan salat subuh berjamaah yang membuat dia menang dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018. Dia mengatakan, kemenangannya tak lepas dari semangat dan kokohnya perempuan suku Mandailing di Sumut.
"Boru Harahap kokoh, jadi kuat dia, serangan fajar pun tak mempan dia. Masuk yang mempelopori salat subuh ini yang banyak boru Mandailing, salat subuh bawa makan masing masing." ujarnya.
"Selesai mereka melakukan salat subuh, semua langsung menuju ke TPS, yang sudah direncanakan akan adanya serangan fajar gagal semuanya, karena semua sudah di TPS. Itu lah saya menang," sambungnya.
Edy juga mengatakan, empat juta pemilihnya dalam Pilgubsu 2018 adalah dari kaum perempuan. Karena itu ia sangat berterima kasih dengan kaum perempuan terutama boru Mandailing.
" Jadi di undang saya ke sini, yang pelantikan boru, oh saya datang, karena pasti nanti saya dipilih lagi," tuturnya.
(afb/afb)
