Dua ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di Riau direlokasi keluar provinsi. Relokasi dilakukan untuk keberlangsungan gajah supaya tetap terjaga setelah keluar dari kelompoknya.
Gajah dispersal (keluar dari kelompoknya untuk cari wilayah jelajah baru) direlokasi dari habitat aslinya di Indragiri Hulu, Senin (23/5). Gajah dispersal itu telah terpisah dari kelompok aslinya sejak tiga bulan lalu.
"Dua ekor gajah jantan ini masih remaja. Jadi untuk usia remaja memang gajah memilih pisah dari kelompoknya untuk buat jelajah baru ataupun kelompok baru," kata Kepala BKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara, Selasa (24/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua ekor gajah kemudian keluar habitat asli untuk menjelajahi kebun dan hutan di Indragiri Hulu. Gajah liar itu akhirnya tiba di wilayah Kuala Cenaku dan membuat resah masyarakat.
"Karena dikhawatirkan terjadi konflik sama masyarakat kami putuskan untuk evakuasi dari Desa Teluk Sungkai, Kecamatan Kuala Cenaku. Evakuasi ke habitat lainnya di luar Riau," kata Fifin.
Fifin menyebut ada beberapa alasan gajah dievakuasi ke luar provinsi. Salah satunya karena habitat tersebut minim gajah jantan dan populasinya mulai berkurang.
Sebelum pelaksanaan translokasi gajah dispersal Balai BKSDA Riau Kementerian LHK telah melakukan tes DNA di kampus Universitas Sriwijaya. Hasilnya keragaman haplotipe dan nukleotida cukup rendah.
"Tervalidasi tiga haplotipe umum Gajah Sumatera di Pulau Sumatera, haplotipe dominan BR dan BT. Translokasi dapat dilakukan dari individu yang berbeda populasi, translokasi bisa menjadi upaya terjadinya aliran gen, kesehatan reproduksi, menjaga mutu genetik dan mengatasi mutase," katanya.
Translokasi dilakukan ke lokasi kantong di luar Provinsi Riau. Di mana hasil penelitian pada kantong gajah tersebut sex ratio jenis kelamin didominasi betina.
Selain itu keanekaragaman genetik rendah. Sehingga diharapkan dengan kedatangan dua ekor gajah jantan dari Provinsi Riau ini bisa mendorong perbaikan keanekaragaman genetik di kantong gajah tersebut.
"Sebagai informasi dua Gajah Sumatera dispersal ini tahun 2021 pernah dilakukan translokasi untuk mengembalikan ke kelompoknya di kantong Gajah Tesso Tenggara. Tetapi gajah ini kembali keluar dari kantong sampai ke Kuala Cenaku di Indragiri Hulu," katanya.
Dalam proses translokasi, tim Balai Besar KSDA Riau mendatangkan tiga gajah jinak yaitu Yopi, Indah dan Sengarun. Ketiga gajah jinak membantu proses translokasi sampai ke lokasi yang dituju dengan truk.
Sebelum dilepasliarkan satu dari dua gajah dispersal dipasang GPS collar untuk memantau pergerakan gajah. Data GPS collar yang dihasilkan akan menjadi bahan informasi sekaligus bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan lebih lanjut.
(ras/astj)