Gajah Liar di PALI Rusak Kebun dan Pondok, BKSDA Harap Warga Maklum

Sumatera Selatan

Gajah Liar di PALI Rusak Kebun dan Pondok, BKSDA Harap Warga Maklum

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Minggu, 09 Feb 2025 08:00 WIB
Gajah liar di PALI rusak kebun-pondok warga.
Gajah liar di PALI rusak kebun-pondok warga. Foto: Dok. Istimewa
PALI -

Kawanan gajah liar di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel) membuat resah warga. Kebun sawit dan karet milik warga di rusak oleh gajah liar yang diduga sedang mencari makan.

Selain merusak kebun sawit dan karet warga, kawanan gajah liar ini juga merusak dan merobohkan pondok milik warga yang ada di kebun tersebut. Rusaknya kebun sawit dan karet warga ini sudah berkali-kali terjadi sejak tahun 2023 lalu. Makin ke sini, kerusakan yang ditimbulkan makin parah.

"Warga resah dengan kawanan gajah liar yang merusak kebun warga," kata Kepala Desa Semanggus Lian Sasnadi kepada awak media, Sabtu (8/2/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lian, hampir setiap malam kawanan gajah masuk ke perkebunan warga dan merusak tanaman warga seperti sawit dan karet milik warga. "Kami berharap hal ini segera ada solusi agar agar gajah tersebut tidak masuk ke pemukiman warga," ujarnya.

Sementara itu, Kasi Wilayah 2 BKSDA Sumsel Yusmono mengatakan kejadian gajah merusak kebun warga di Desa Sanga sudah sering terjadi. Sebab, daerah tersebut merupakan daerah jelajah gajah.

ADVERTISEMENT

"Sudah dari dulu BKSDA melakukan pengamanan di situ. Setiap menerima laporan pasti kita cek," katanya.

Menurut Yusmono, area tersebut merupakan kawasan hutan produksi yang kemudian diberi izin konversi kepada PT MHP. Selama ini gajah-gajah tersebut dipantau BKSDA dan PT MHP. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat makin banyak membuka area perkebunan konsensi di wilayah MHP secara ilegal.

"Di sana merupakan area perlintasan gajah jadi gajah-gajah pasti melintas. Ditambah lagi masyarakat menanam sawit dan karet yang merupakan makanan kesukaan gajah," ujarnya.

Yusmono menyebut gajah liar memang sudah lama bermukim di sana. Bisa dibilang, daerah tersebut merupakan merupakan wilayah lintasannya. Sehingga hampir tidak mungkin bila gajah-gajah tersebut dipindahkan.

"Jadi jika mau di pindahkan mau di pindahkan di mana? Itu merupakan jalur perlintasan gajah hingga ke Musi Rawas sana," ungkapnya.

"Kami mengharapkan masyarakat bisa memahami mengenai hal tersebut. Kami mengimbau untuk hati-hati jika beraktivitas, apalagi malam hari karena gajah sangat aktif saat malam hari untuk mencari makan. Bila masyarakat mau menanam sawit atau karet baiknya untuk dijaga karena itu makanan kesukaan gajah," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads