Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar angkat bicara soal viralnya puskesmas kosong bikin warga Padang Lawas Utara (Paluta) meninggal. Abyadi meminta agar bupati menurunkan tim periksa kepala dan petugas Puskesmas setempat.
"Ombudsman RI Perwakilan Sumut meminta agar Bupati Paluta segera menurunkan tim untuk memeriksa puskesmas tersebut. Periksa itu Kepala Puskesmas dan seluruh petugas di puskesmas tersebut. Ini jangan dibiarkan. Harus ada investigasi internal yang dilakukan oleh pengawas internal atas perintah Bupati," ujarnya kepada detikSumut, Jumat (13/5/2022).
Abyadi mengatakan dalam video beredar itu menunjukkan bahwa tidak ada layanan di Puskesmas Siunggam, Padang Lawas Utara. Berdasarkan sorotan kamera video di beberapa ruangan, tidak terlihat satu orang pun petugas di puskesmas tersebut. Padahal ketika itu, jam masih menunjukkan sekitar kurang dari pukul 15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang, ketika melihat tayangan Vidio itu, saya benar benar sangat kaget," tuturnya.
"Pada jam itu, seharusnya masih merupakan waktu atau jam layanan. Tapi faktanya, tidak terlihat petugas medis di puskesmas. Termasuk supir ambulans tidak ada. Bila ini benar, tentu kondisi ini sangat memprihatinkan, mengecewakan. Kemana semua para petugas itu? Kenapa menghilang? Kenapa bisa terjadi seperti ini? Kenapa bisa puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat tidak ada orang pada jam layanan?," tambah Abyadi.
Abyadi menduga kondisi seperti itu sudah lama terjadi. Jika betul terjadi, Abyadi mempertanyakan bagaimana sistem peningkatan kesehatan masyarakat terjamin dengan baik.
"Jangan-jangan, kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Kalau beginilah penyelenggaraan layanan kesehatan di Paluta, bagaimanalah Paluta secara khususnya, dan Sumut pada umumnya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, sehingga Sumut bisa bermartabat? Bagaimana mungkin Pemkab Paluta dapat meningkatkan kesehatan masyarakatnya kalau layanan kesehatannya seperti ini?," sebut Abyadi.
Bukan hanya itu dia juga meminta Bupati Paluta melakuka evaluasi secara menyeluruh terkait pelayanan kesehatan di sana. Sebab, masyarakat yang akan menjadi korban. Selain itu, Abyadi juga telah berkomunikasi dengan Sekda Paluta. Sekda lalu mengklarifikasi video tersebut.
"Dan Pak Sekda menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberi klarifikasi terkait peristiwanya. Tapi, terlepas dari penjelasan dari pihak pemda, saya kira pemerintah daerah harus memperhatikan kondisi layanan di Puskesmas itu. Karena sesuai tayangan video, baru sekitar pukul 15.00 WIB kurang, tidak ada lagi petugas di Puskesmas," ujar Abyadi.
Viral Puskesmas Kosong Bikin Warga Paluta Meninggal
Sebuah video yang menyebut kondisi Puskesmas di Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, kosong viral di media sosial. Dua warga disebut meninggal tak dilayani karena puskesmas itu kosong.
Dilihat detikSumut, Rabu (11/5/2022), dalam video menunjukkan suasana di sebuah puskesmas yang sepi. Jam di dinding menunjukkan puskesmas itu kosong pada pukul 15.00 WIB.
Perekam video menunjukkan seluruh ruangan Puskesmas yang kosong. Perekam kemudian ke luar dari Puskesmas dan mengarah ke mobil ambulans yang ada di luar Puskesmas.
Di dalam Puskemas itu ternyata ada dua orang yang sudah dalam keadaan meninggal. Perekam menyebut dua orang itu meninggal karena tidak adanya sopir yang membawa ambulans.
"Tengok ini anak ku ini, boru ku ini, meninggal gara-gara nggak ada sopir. Tengok itu adek ku meninggal karena tak ada sopir ambulans. Puskesmas macam apa ini," kata perekam video.
Narasi dalam video menyebut peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/5) kemarin. Peristiwa itu disebut terjadi di Puskesmas Siunggam, Padang Lawas Utara.
Kadis Kominfo Paluta, Lailar Rusdi, mengatakan peristiwa yang sebenarnya terjadi tidak seperti narasi dalam video. Rusdi menyebut ibu dan anaknya yang berada di dalam ambulans memang sudah dalam keadaan meninggal.
"Sebenarnya kejadiannya begini, pasien ini jam 10.00 WIB sudah datang ke puskesmas dan mendapatkan perawatan, beliau dalam kondisi mau melahirkan. Sudah dirawat petugas medis kita. Jam 13.00 WIB itu beliau melahirkan dalam kondisi bayi sudah meninggal," kata Rusdi kepada detikSumut.
"Pasca melahirkan ibunya melakukan observasi minimal 2 jam. Mungkin menurut keluarga, bayinya ini belum dibawa sekalian menunggu orang tuanya. Ternyata Allah berkehendak lain, sebelum masa observasi habis, ibunya drop dan meninggal dunia," sambungnya.
Rusdi mengatakan video itu diambil saat jenazah sudah mau dibawa pulang. Menurutnya, perekam video saat itu panik dan membuat video tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
"Video itu sebenarnya persiapan mau dibawa pulang mayat ibu dan anaknya. Mau dibawa ke rumah karena sudah meninggal. Mungkin karena emosinya, ini yang buat video abang dari suami almarhumah, dia baru dengar kabarnya adek iparnya meninggal, jadi dia panik. Sopir ambulansnya di situ, di sekitar puskesmas menunggu persiapan," sebutnya.
Rusdi mengatakan perekam video pun sudah meminta maaf terkait hal itu.
"Setelah kejadian ini, yang bersangkutan sudah meminta maaf," jelasnya.
(dhm/astj)