.webp)
Sebuah pikap ditabrak kereta api pengangkut batubara di perlintasan tanpa palang pintu di Prabumulih, Sumatera Selatan. Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (11/5) kemarin.
Informasi dihimpun peristiwa mengerikan itu terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan Kecamatan Cambai, Prabumulih.
Kejadian ini bermula ketika sebuah mobil pikap Gran Max BG 8015 PF yang dikemudian warga Talang Nangka, Muara Enim, Joni, membawa barang rongsokan melintas dari arah Jalan Sudirman, Cambai menuju Desa Talang Nangka, Muara Enim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melintasi rel kereta api tanpa palang pintu di petak Jalan Prabumulih-Cambai, tiba-tiba mesin mobil mendadak mati alias mogok. Di saat bersamaan datang kereta pengangkut batubara dari arah Muaralawai, Muara Enim menuju kawasan Simpang, Ogan Ilir.
Sopir pikap yang sadar ada kereta yang hendak melintas pun bersama rekannya mencoba menyelamatkan diri melompat dari mobil, sayangnya upaya tersebut gagal. Tabrakan pun tidak bisa dihindarkan. Sebelum terbakar, pikap terseret sejauh 300 meter.
Api pun berhasil dipadamkan setelah 1 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiba dilokasi kejadian.
"Iya benar kejadiannya, kecelakaan antara kereta api dan 1 unit mobil. Mobil tersebut diduga mogok hingga terseret dan terbakar," kata Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi ketika dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (12/4/2022).
Siswandi mengatakan, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hal itu dikarenakan, saat kejadian sopir dan seorang penumpang mobil berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dari mobil saat kejadian.
"Tidak ada korban jiwa, korban selamat berhasil menyelamatkan diri," kata Siswandi.
Meski korban selamat, sambung dia, akibat kejadian itu korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena mobil hangus terbakar.
(astj/astj)
