Fakta-fakta Fort Marlborough, Pengganti Benteng York di Bengkulu

Fakta-fakta Fort Marlborough, Pengganti Benteng York di Bengkulu

Vania Dinda Azura - detikSumbagsel
Minggu, 05 Nov 2023 05:21 WIB
This aerial photo shows the Fort Marlborough, built between 1713-1719 by the British East India Company, in Bengkulu on May 2, 2021. (Photo by ADEK BERRY / AFP) (Photo by ADEK BERRY/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/ADEK BERRY
Bengkulu -

Pada zaman kolonial Inggris, dibangun sebuah benteng megah di Bengkulu. Namany Benteng Marlborough atau Fort Marlborough. Benteng ini pun menjadi salah satu ikon sejarah di Bengkulu dengan keunikan arsitekturnya.

Dikutip dari Jurnal Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough karya Muhardi dari IAIN Bengkulu, Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan kolonial Inggris yang dibangun antara tahun 1714-1719 pada masa pemerintahan Gubernur Joseph Collet.

Sejarah Benteng Marlborough

Bengkulu telah lama dikenal sebagai penghasil lada dengan kualitas terbaik. Lada dari Bengkulu kerap menjadi daya tarik ekonomi dan politik kerajaan-kerajaan Nusantara seperti Aceh dan Banten, maupun kolonial Barat. Termasuk Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memperkuat posisinya di Bengkulu, Inggris mendirikan Bbenteng York 1701 di tepi Sungai Bengkulu. Namun karena letaknya yang kurang strategis dan banyak tentara yang mati karena malaria, akhirnya benteng ini terbengkalai.

Pada tahun 1714, East India Company (EIC) dibawah pimpinan gubernur Joseph Collet (1712-1716) mulai membangun Benteng Marlborough. Nama benteng ini diambil dari nama jenderal inggris terkenal yakni Jhon Churchill Duke Of Marlborough.

ADVERTISEMENT

Benteng ini dibangun untuk melegitimasi kekuasaan Inggris. Namun, tidak lama setelah pembangunan tahap pertama benteng ini selesai, pada tanggal 17 Maret 1719 gerakan sosial rakyat Bengkulu berhasil mendepak Inggris keluar dari Bumi Raflesia.

Sementara Bengkulu menikmati kemerdekaannya, Belanda (VOC) kembali untuk menanamkan pengaruhnya. Untuk mengurangi pengaruh Belanda, Inggris diizinkan kembali ke Bengkulu pada 1720.

Selanjutnya Inggris memperkuat Fort Marlborough dengan 72 meriam. Di sekeliling benteng dibangun parit kering yang kemudian diisi balok kayu untuk menangkal proyektil meriam. Parit dan pintu utama yang selalu tertutup rapat seolah menjadi pemisah dari lingkungan sekitarnya.

Benteng yang telah menjadi ikon Bengkulu ini adalah bukti nyata bahwa Bengkulu memiliki perjalanan sejarah yang berbeda dengan daerah lainnya.

Arsitektur Bangunan

Benteng Marlborough berdiri di atas lahan seluas 44.100,5 meter2. Benteng ini berbentuk seperti kura-kura dengan kepala mengarah ke barat daya, sedangkan pintu masuk benteng lebih mengarah ke barat.

Pada bagian belakang benteng terdapat pintu masuk dan sebuah jembatan di atas parit yang membentuk bagian ekor. Di sekeliling benteng, masih terdapat batas-batas asli berupa parit-parit yang berfungsi sebagai batas terluar benteng ini.

Pada bagian dalam benteng terdapat bangunan memanjang yang dahulu difungsikan sebagai gudang persenjataan, tempat tahanan, dan perkantoran. Secara keseluruhan bentuk bangunan bagaikan kura-kura menjadi ciri khas benteng-benteng di Eropa.

Benteng Marlborough terletak di Pantai Tapak Padri dan membelakangi Samudera Hindia. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit dari Bandara Fatmawati Soekarno. Sekarang benteng ini telah menjadi destinasi wisata favorit di Bengkulu. Pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2.500 per orangnya.

Nah, itu dia informasi selengkapnya tentang Benteng Marlborough atau Fort Marlborough. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuanmu, ya, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Vania Dinda Azura, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads