Resmi, Geopark Merangin jadi Global Geopark Unesco

Jambi

Resmi, Geopark Merangin jadi Global Geopark Unesco

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 25 Mei 2023 03:01 WIB
Rafting di Geopark Merangin
Ilustrasi Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel
Jambi -

Geopark Merangin resmi ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark. Hal ini berdasarkan pengumuman sidang tahunan oleh Unesco yang digelar di Paris, Perancis.

"Tadi sore sidang tahunan unesco salah satu agendanya geopark yang lolos menjadi Unesco Global Geopark. Ada 18 di dunia yang lolos. Dari Indonesia ada empat salah satunya Merangin," kata General Manager Geopark Merangin Agus Zainuddin kepada detikSumbagsel, Rabu (24/5/2023).

Dengan ditetapkannya sebagai Global Geopark Unesco, kata Agus, pihak akan menguatkan pengelolaan dengan baik, seperti kebermanfaatan kepada masyarakat. Sehingga dengan hal ini dapat menumbuhkan ekonomi berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu kita betul-betul titipan alam yang dianugerahkan kepada kita ini harus dikelola dengan baik, menganut konsep pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Tentu harus dikelola dengan baik, dimanfaatkan dengan baik, dijaga dengan baik, sehingga bermanfaat kepada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah," tambahnya.

Kata Agus, Unesco juga memberikan saran kepada pengelola maupun pemerintah daerah untuk mengekspos informasi yang belum banyak diketahui di area Geoparka Merangin, seperti Gua purba di kawasan Sungai Manau dan informasi gunung api.

ADVERTISEMENT

"Unesco menyarankan informasi terkait Gua kawasan khas yang berusia 170 juta tahun yang lalu yang berada di Sungai Manau dan sekitarnya minim informasi. Sehingga ini tugas kita untuk melengkapi selama 4 tahun ke depan bersamaan pemberdayaan masyarakat," ucapnya.

"Selain itu juga informasi gunung api. Ada 4 gunung purba yang masih minim informasi seperti, Gunung Tungkat, Gunung Masurai, Gunung Ulu Nilo, dan Gunung Sumbing," tuturnya.

Agus mengatakan ditetapkannya Geopark Merangin sebagai Unesco Global Geopark ini telah melewati proses yang panjang dari tahun 2012. Mulai dari penetapan di tingkat nasional hingga akhirnya diakui oleh dunia.

"Geopark Merangin itu memiliki kekuatan unggulan itu di fosil, yakni fosil flora Jambi dengan usia 300 juta tahun yang lalu. Karena kita punya keunggulan, sehingga kita memenuhi syarat sebagai geopark," imbuhnya.

Perjalanan menjadi geopark yang diakui Unesco itu, kata Agus, terjadi mulai tahun 2014. Kala itu, Geopark Merangin yang baru diakui secara nasional itu dicoba untuk diusulkan ke Global Geopark Network (GGN).

"Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengusulkan ke GGN, namun kita belum siap maka tertunda," jelasnya.

Tak berhenti disitu saja, pada tahun 2019, ujar Agus, pihaknya terus melakukan penguatan stakeholder mulai dari NGO, komunitas, hingga masyarakat adat. Kala itu, pihak terus melakukan peningkatan manajemen pengelolaan dan penataan situs di area tersebut.

"Kita lakukan penguatan di manajemen sampai pembangunan situs, baik itu situs geologi, situs biologi, maupun situs budaya. Karena kita merasa sudah memenuhi kita usulkan pada tahun 2020," ujarnya.

Puncaknya tahun 2020, Geopark Merangin diusulkan kembali ke GGN bersamaan dengan Geopark Raja Ampat. Dalam prosesnya, pihak terus lakukan persiapan administratif.

"Pada September 2022 kita dilakukan evaluasi oleh evaluator dari Unesco yang datang ke Merangin. Hingga pada akhirnya dalam rapat Unesco 8 anggota counsil menyatakan Geopark Merangin memenuhi syarat sebagai Unesco Global Geopark. Hingga tinggal menunggu sidang tahunan seperti yang dilakukan tadi," pungkasnya.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads