Pertahankan 5 Besar, Sumsel Target Produksi 3,5 Juta Ton Gabah

Sumatera Selatan

Pertahankan 5 Besar, Sumsel Target Produksi 3,5 Juta Ton Gabah

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 07 Apr 2025 20:40 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru saat panen raya serentak di OKI.
Gubernur Sumsel Herman Deru saat panen raya serentak di OKI. (Foto: Instagram Herman Deru)
Palembang -

Sumatera Selatan menargetkan produksi gabah kering panen (GKP) pada 2025 sebanyak 3,5 juta ton. Angka itu naik kisaran 20% dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang hanya 2,9 juta ton GKP.

"Tahun ini Sumsel menargetkan 3,5 juta ton GKP dari capaian 2,9 juta ton tahun kemarin. Saat mencapai 2,9 juta ton itu kita di peringkat 5 besar nasional, nah kalau ini tercapai minimal Sumsel berada di peringkat itu (5 besar)," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru saat mengikuti panen raya padi di 14 provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto yang digelar virtual dari Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Untuk mencapai itu, Deru menyebut Sumsel punya modal. Terlebih optimasi lahan (opla) di Sumsel cukup besar. Untuk 2025 ini saja disebutnya akan ada tambahan 50 ribu hektare.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui opla potensi sawah di Sumsel dioptimalkan. Mana yang bisa dibuka akan kita buka. Tahun ini akan ada ekstensifikasi, kita buka lagi 50 ribu hektare," katanya.

Selain itu, Sumsel memiliki irigasi yang baik di beberapa daerah. Mulai dari Bendungan Komering plus Bendungan Tiga Dihaji yang sampai saat ini masih dilakukan pekerjaan.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu untuk mencapai musim tanam 2-3 kali dibutuhkan irigasi. Tak bisa hanya tadah hujan. Maka kita punya potensi penambahan debit air khususnya aliran Bendungan Komering dan Tiga Dihaji yang belum selesai. Saya sudah sampaikan kepada Pak Presiden untuk diselesaikan Kementerian PU sesegera mungkin," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu fokus Presiden Prabowo adalah ketahanan pangan. Saat ini para petani diberi kemudahan mendapatkan pupuk, harga gabah yang dipatok Rp 6.500 dan sebagainya.

"Kini para petani punya semangat karena banyak regulasi dan kebijakan nasional berpihak kepada mereka. Mulai dari kemudahan pupuk, harga gabah dijadikan Rp 6.500 per kg, dan sebagainya. Ini akan mengoptimalkan produksi padi oleh petani dalam meningkatkan produksinya di lapangan," ujarnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads