Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berupaya menurunkan angka stunting. Intervensi Serentak Pencegahan Stunting sudah diluncurkan dengan menargetkan pencegahan kepada seluruh masyarakat yang berpotensi terdampak.
Diketahui, angka prevalensi stunting di OKI pada 2022 sebesar 17,1%. Secara nasional, pada 2024 ini angkanya bisa menjadi 14% sehingga untuk mencapai target itu perlu ada intervensi 3,1%.
Pj Bupati OKI Asmar Wijaya mengatakan target intervensi prevalensi stunting dalam program ini sebanyak 300 ribuan warga. Rinciannya untuk 9.132 ibu hamil, 61.804 balita, dan 234.886 calon pengantin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diharapkan mereka selalu datang ke posyandu untuk pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi. Hal itu agar pengawasan yang dilakukan bisa optimal.
"Saya berpesan kepada petugas puskesmas, seluruh kader posyandu, kader pedamping keluarga dan seluruh jajaran perangkat desa kecamatan sampai tingkat kabupaten untuk mengecek betul kondisi ibu hamil dan gizi balita di wilayah masing-masing di Kabupaten OKI," ujarnya, Kamis (6/6/2024)
Pj Sekda OKI, M Refly menambahkan, intervensi serentak ini merupakan upaya menurunkan prevalensi stunting di OKI. Program ini merupakan upaya terintegrasi dari berbagai dinas dan instansi terkait untuk pencegahan stunting.
"Intervensi dilakukan dengan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola asuh anak serta pemberian makanan tambahan bagi balita stunting," tukasnya.
(des/des)