Musim panen di Sumatera Selatan (Sumsel) diprediksi akan terjadi pada April 2024 mendatang. Pemerintah Provinsi Sumsel optimistis tidak akan terjadi perubahan yang besar meski musim tanam bergeser dampak dari pengaruh El Nino di penghujung tahun 2023 lalu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel, Tuti Murti mengatakan puncak panen raya di Sumsel tetap diperkirakan berlangsung pada April 2024.
"Di Sumsel, puncak panen kami prediksi terjadi pada April 2024. Tapi berkemungkinan mulai Maret nanti sudah ada sejumlah petani yang panen," kata dia, Selasa (20/2/2024).
Tuti menjelaskan, meski ada pengaruh cuaca El Nino pada tahun 2023 yang membuat terjadinya pergeseran tanam, dimana sebelumnya puncak tanam terjadi Oktober dan November ternyata mundur Desember karena sebagian daerah belum turun hujan. Hanya saja, kata dia, puncak panen tidak akan mundur dan tetap berlangsung pada Maret-April 2024.
Tuti mengatakan akibat El Nino maka puncak tanam yang seharusnya bisa terjadi pada Oktober-November ternyata tidak bisa dilakukan. Pihaknya memprediksi pada bulan Maret akan ada panen di lahan seluas 80.564 hektar sementara pada bulan April diprediksi luas panen berkisar 100.000 hektar.
Selain itu, tipologi lahan di Sumsel 4 macam yaitu lebak, pasang surut, irigasi dan tadah hujan.
Namun, berbeda dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim dan Musi Banyuasin karena lahan sawah di sana adalah rawa basah atau lebak dalam sehingga pada November meski sedang cuaca panas namun petani tetap bisa menanam.
"Untuk OKI sekitar 5.000-6.500 hektar bisa ditanam pada November 2023. Rawa lebak ketika musim panas dapat dimanfaatkan dan ditanami jika musim hujan tidak bisa karena terlalu banyak air. Maka dari itu untuk di Sumsel ini bisa saling menutupi sehingga panen tidak mundur," kata dia.
(dai/dai)