Vaksin Inavac yang diminta Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) ke Kementerian Kesehatan RI sudah tiba. Padahal sebelumnya vaksin ini diperkirakan akan tiba Januari 2024 mendatang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar mengatakan walau datang lebih cepat namun jumlahnya tidak sesuai dengan permintaan yang diajukan.
Semula, Pemprov Sumsel mengajukan 1.700 vial atau 8.500 dosis (1 vial berisi 5 dosis), namun vaksin yang datang hanya 1.665 vial atau 8.325 dosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah vaksin yang dikirimkan sebanyak 1.665 vial atau 8.325 dosis. Vaksinnya sudah tiba di Palembang dan akan didistribusikan ke 17 kabupaten/kota di Sumsel," ujar Ferry, Rabu (27/12/2023).
Ia menyebut distribusi vaksin yang lebih awal dari prediksi dikarenakan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Apalagi sudah ada temuan kasus di Kota Palembang beberapa waktu lalu.
"Awalnya vaksin ini akan tiba pada Januari 2024 mendatang, sekarang sudah kita terima," kata dia.
Dari jumlah yang dikirimkan, alokasi untuk Palembang paling banyak, mencapai 820 vial atau 4.100 dosis.
Selain itu, untuk Kabupaten Lahat dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan masing-masing 100 vial, Ogan Komering Ilir (OKI) 85 vial, Muara Enim 65 vial, Lubuklinggau, Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komerig Ulu (OKU) 60 vial serta Kota Pagar Alam 50 vial. Kemudian Musi Rawas (Mura), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Prabumulih 40 vial serta Banyuasin 35 vial.
"Selanjutnya untuk Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Musi Rawas Utara (Muratara) masing-masing 30 vial dan Empat Lawang 20 vial," jelasnya.
Diketahui, Vaksin Inavac merupakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri dengan platform in-activated oleh peneliti dari Uiversitas Airlangga bekerja sama denga PT Biotis. Vaksin ini merupakan karya anak bangsa yang dikembangkan 100% di dalam negeri.
Mulai dari hulu menggunakan seed vaksin hasil isolasi virus SARS-Cov-2 pasien Covid-19 di Surabaya hingga proses uji klinik dan produksi.
"Vaksin ini masih ditanggung pemerintah, masih gratis. Tidak ada vaksin yang berbayar," bebernya.
(dai/dai)