COVID-19 Muncul, Dinkes Sumsel Minta 8.500 Dosis Vaksin Inavac ke Kemenkes

Sumatera Selatan

COVID-19 Muncul, Dinkes Sumsel Minta 8.500 Dosis Vaksin Inavac ke Kemenkes

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 15 Des 2023 09:00 WIB
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi (Foto: Shutterstock/)
Palembang -

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Dinkes Sumsel) telah mengajukan 1.700 vial vaksin kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Satu vial itu berisi 5 dosis vaksin atau sebanyak 8.500 dosis.

Vaksin yang akan diterima nanti menyasar masyarakat di 17 kabupaten/kota. Pengajuan itu karena melonjaknya kasus Covid di Indonesia, terlebih di Sumsel juga telah menemukan kasus baru, meskipun hanya satu orang yang dinyatakan positif pada 9 Desember lalu di Kota Palembang.

"Kita mengajukan 1.700 vial vaksin jenis Inavac. Kapan akan dikirimkan? kita masih menunggu rilis vaksinnya. Vaksin ini untuk 17 daerah di Sumsel, pembagiannya nanti akan kita atur," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel Ferry Yanuar kepada detikSumbagsel, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, vaksin Inavac merupakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri dengan platform in-activated oleh peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis.

Vaksin ini merupakan karya anak bangsa yang dikembangkan 100% di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin hasil isolasi virus SARS-Cov-2 pasien Covid-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.

ADVERTISEMENT

Vaksin Inavac yang akan diberikan ini masih ditanggung pemerintah alias gratis. Sebab, hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah soal vaksin berbayar.

"Tidak ada vaksin yang berbayar," ungkapnya.

Melonjaknya kasus Covid di Indonesia juga membuat Kemenkes mengirimkan surat edaran untuk seluruh daerah di Indonesia. Surat edaran yang dikirimkan itu meminta seluruh wilayah meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid.

"Sudah dibuat surat edaran kewaspadaan untuk dinkes dan seluruh RSUD kabupaten/kota. Jumlah tracing dan testing diminta untuk ditingkatkan agar penemuan kasus baru bisa dilakukan sedini mungkin," ujarnya.

Surat edaran yang diberikan itu mengingat Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tinggal hitungan hari. Di mana pada momen itu, diprediksi akan ada lonjakan kasus, karena banyak masyarakat luar akan datang ke Sumsel.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads