.webp)
Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni mengecek harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Lubuklinggau. Memastikan stok dan harga pangan di daerah di luar Palembang juga dinilai penting sebagai upaya menekan inflasi di Sumsel.
Fatoni mengatakan, harus ada kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk menekan inflasi, termasuk dengan Pemkab Lubuklinggau. Dalam tinjauan pasar, Fatoni menyebut sejumlah harga bahan pokok mulai teratasi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Alhamdulillah, harga sejumlah kebutuhan pokok jelang Nataru di Sumsel, khususnya Lubuklinggau cukup terkendali. Apalagi, Lubuklinggau merupakan salah satu daerah di Sumsel yang disurvei (pergerakan) inflasinya, sehingga akan sangat memengaruhi tingkat inflasi di provinsi. Jika inflasi di provinsi tinggi, akan memengaruhi secara nasional," ujar Fatoni saat sidak harga pangan di Pasar Satelit Lubuklinggau, Minggu (24/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut ada beberapa harga pangan yang mulai terkendali. Di antaranya cabai yang kini dijual Rp 50 ribu per Kg, bawang merah dan putih kisaran Rp 40 ribu per Kg, begitu juga dengan harga daging dan telur yang relatif masih stabil.
Harga tersebut bisa stabil lantaran stok yang kian melimpah di pasar. Selain itu juga karena masifnya operasi pasar murah yang digelar di 17 kabupaten/kota di Sumsel dan gerakan menanam yang dilakukan masyarakat.
"Kita akan terus melakukan kegiatan pasar murah, baik oleh Pemprov Sumsel maupun Pemkab dan Pemkot di 17 kabupaten/kota. Pemprov akan menggelar pasar murah 3 kali seminggu, yakni tiap Senin, Selasa dan Kamis," ungkapnya.
Selain inflasi, Fatoni juga meminta semua pihak ikut menyukseskan Pemilu dan Pilkada, penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem. Dalam kunjungan kerjanya itu, Fatoni juga mengikuti jalan santai, senam dan melakukan penanaman pohon di Kawasan Bukit Sulap.
Pj Walikota Lubuklinggau Trisko Defriansyah mengatakan, pihaknya sudah menggelar pasar murah dengan menyediakan 40 ton beras SPHP yang dijual Rp 10 ribu per Kg.
"Kita juga memberikan subsidi Rp 20 ribu dari Bank Sumsel Babel untuk 500 masyarakat di Kecamatan Utara II dan Barat II," tukasnya.
(dai/dai)
