Intensitas Hujan Tinggi, Agus Fatoni Ingatkan Potensi Banjir-Longsor di Sumsel

Sumatera Selatan

Intensitas Hujan Tinggi, Agus Fatoni Ingatkan Potensi Banjir-Longsor di Sumsel

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 14 Des 2023 19:00 WIB
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat apel siaga penanggulangan bencana di Jakabaring.
(Foto: Dok. Humas Provinsi Sumsel)
Palembang -

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni meminta semua personel satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana untuk waspada terhadap potensi banjir dan longsor. Tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir membuat 17 kabupaten/kota di Sumsel masuk kategori rawan bencana.

"Di balik curah hujan yang tinggi terdapat ancaman baru, bencana banjir bandang dan tanah longsor kapan saja bisa datang mengancam beberapa wilayah di Provinsi Sumsel," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni usai menerima Innovative Government Award (IGA) 2023 di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Selasa (12/12/2023).

Selain diminta waspada terhadap potensi bencana, Satgas juga diminta untuk mengedukasi dan peringatan dini kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ekologi seperti degradasi alam, perilaku manusia ini dapat kita perbaiki, namun ini tidak bisa kita kerjakan sendiri. Kita perlu secara komprehensif mengatasinya," katanya.

Fatoni menyebut, mitigasi harus terus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data dari BPBD Sumsel pada 2022 terjadi 147 kejadian bencana di Provinsi Sumsel. Sementara dari Januari hingga November 2023 sudah tercatat ada 69 kejadian bencana.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan kita, bencana ini tidak bertambah. Meskipun terjadi (bencana), kita berharap tidak sampai menimbulkan kerusakan sarana prasarana dan korban jiwa," jelasnya.

Selain menyiapkan personel dan peralatan, edukasi kepada Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri dan berbagai stakeholder terkait mobilisasi menuju ke lokasi bencana atau daerah rawan juga dilakukan. Hal ini untuk permudah proses evakuasi dan meminimalisir dampak bencana.




(dai/des)


Hide Ads