Menjelang Idul Adha 1444 H, harga-harga bahan pokok biasanya melonjak. Untuk itu, Gubernur Jambi Al Haris menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Yakni melalui launching Gerakan Pangan Murah (GPM).
"Alhamdulillah kita sudah membuka Gerakan Pangan Murah serentak nasional pada tahun ini. Pemerintah secara masif menggelar GPM Indonesia dengan tujuan untuk mengintervensi harga-harga bahan pangan. Kita ingin bahwa pangan kita semuanya kembali dengan baik, harga terjangkau dan bahan baku tersedia," kata Al Haris, Senin (26/6/2023).
Gerakan Pangan Murah (GPM) ini dianggap Al Haris bermanfaat bagi masyarakat karena bertujuan agar harga kebutuhan pokok di Jambi dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, lanjut dia, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi juga sudah mendapatkan dana ABT dari Bapanas RI untuk 18 lokasi. Masing-masing lokasi mendapatkan sebesar Rp 20 juta.
"Sementara sudah terlaksana yaitu di Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjab Barat, dan Kabupaten Tanjab Timur. Sisanya 15 lokasi lagi dilaksanakan di bulan Juli sampai menyambut Natal tahun 2023," ujar Al Haris.
Selain itu, menjelang Idul Adha, Al Haris juga berpesan agar kebutuhan pokok yang ada di pasar lebih diprioritaskan untuk masyarakat yang kurang mampu. Termasuk pasar murah di Kabupaten Batanghari.
"Komoditi pangan yang dijual melalui stabilitas pasokan dan harga pangan antara lain beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah, bawang putih, dan produk sembako lainnya," ucap dia.
Lebih lanjut Gubernur Al Haris mengungkapkan bahwa Kabupaten Batanghari menjadi kabupaten yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi, yaitu mencapai 12% pada tahun lalu. Akan tetapi, saat ini mengalami penurunan yang diakibatkan permasalahan angkutan karena menurunnya harga batu bara.
"Ketika harga batu bara turun pasti akan berdampak dengan turunnya angkutan itu. Oleh karena itu begitu harga komoditas batu bara turun, kita ingin mengangkat sektor perkebunan yang mesti dikelola dengan baik. Ketika ini stabil tentu akan berdampak kondisi perekonomian Jambi," terang Al Haris.
(des/des)