Manajemen Sriwijaya FC Ajukan Banding atas Pengurangan 3 Poin oleh PSSI

Sumatera Selatan

Manajemen Sriwijaya FC Ajukan Banding atas Pengurangan 3 Poin oleh PSSI

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Sabtu, 28 Okt 2023 21:30 WIB
Sriwijaya FC saat berlaga lawan Semen Padang FC.
Foto: Istimewa
Palembang -

Manajemen Sriwijaya FC melakukan banding atas pengurangan tiga poin yang dilakukan PSSI. Laskar Wong Kito diberi hukuman karena tidak menyertakan pemain U-21 dalam starting XI pada saat melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 2 Indonesia, Minggu (1/10/2023) lalu.

"Iya jadi dari manajemen kita putuskan, sudah kita rapatkan, akan ajukan banding. Pengajuan untuk bandingnya sudah kita kirim ke PSSI, tinggal lagi pengiriman memori bandingnya lagi," kata Sekretaris SFC Faisal Mursyid, dihubungi detikSumbagsel Sabtu (28/10/2023).

Dia mengatakan bahwa manajemen Sriwijaya FC tidak hanya mengajukan banding atas pengurangan tiga poin, tetapi seluruh keputusan yang dikeluarkan oleh komisi disiplin PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kita mengajukan banding atas semua keputusan komisi disiplin," ungkapnya.

Faisal mengaku, pengurangan poin yang dilakukan oleh PSSI jelas merugikan Sriwijaya FC. Maka dari itu pihaknya mengajukan banding atas utusan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ya kalau pengurangan poin sudah jelas dirugikan, cuma ya yang jelas kita bicara ke depan bahwa SFC akan melakukan banding atas keputusan komisi disiplin kemarin," jelasnya.

Kata Faisal, ke depannya pihak mereka akan mengacu pada regulasi yang ada. Namun, dia menegaskan apa yang terjadi pada laga saat menghadapi Semen Padang dengan tidak memasukkan pemain U-21 dalam starting XI bukanlah kelalaian.

Pada saat manager meeting, lanjutnya, tim sudah ditanya soal itu. Namun, dalam penafsirannya, mereka boleh memasukkan pemain U-21 pada babak kedua. Ternyata itu salah dan harus memasukkan pada awal babak pertama.

"Itu sebenarnya bukan kelalaian, karena di manager meeting sudah dikoordinasikan ditanyakan, ya makanya berpikirnya kalau kita mainkan di babak kedua itu tidak masalah begitu awalnya. Jadi menafsirkannya begitu regulasi itu. Kalau dengan ketentuan itu pengertiannya begitu (masuk dari babak pertama)," jelasnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads