.webp)
Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) batal menjadi lokasi pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Brunei Darussalam. Ini merupakan ketiga kalinya Palembang gagal menjadi tuan rumah event sepakbola internasional.
"Sedih yang ketiga kalinya Palembang batal jadi tuan rumah penyelenggaraan event International. Yang pertama Piala Dunia U-20, yang kedua event U-17, dan ini yang ketiga, babak pertama Kualifikasi Piala Dunia," kata Ketua Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel, Faisal Mursyid pada Kamis (5/10/2023).
Awalnya, pertandingan Indonesia vs Brunei Darussalam direncanakan digelar di Stadion GSJ pada Kamis (12/10/2023) malam. Namun mempertimbangkan kondisi di Palembang yang dinilai kurang kondusif akibat asap karhutla, FIFA dan PSSI pusat pun memutuskan untuk memindah laga ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal pun membenarkan bahwa kabut asap akibat karhutla menjadi penyebab batalnya laga Indonesia vs Brunei Darussalam di Palembang. Syarat utama pelaksanaan laga kualifikasi Piala Dunia yakni tidak adanya gangguan apa pun di wilayah tuan rumah.
"Pusat itu bisa memantau lewat satelit terkait kabut asap di Palembang, Sumsel. Sementara laga internasional mensyaratkan agar tidak ada sekecil apapun gangguan," lanjutnya.
Padahal PSSI Sumsel sudah senang ketika menerima kabar bahwa Stadion GSJ menjadi tuan rumah pertandingan babak pertama kualifikasi Piala Dunia. Pihaknya pun langsung berkomunikasi dengan pengelola Jakabaring Sport City (JSC) untuk mempersiapkan sarana prasarana, termasuk perawatan rumput.
"Kita sudah ada komunikasi (dengan pengelola JSC) saat kabar awal di sini untuk siap-siap karena memang stadion kita sudah taraf internasional. Tapi kalau sekarang ya sudah, mau gimana lagi. Sedih, kecewa pasti," tutupnya.
(des/des)
