Bolu Cupu merupakan salah satu olahan kuliner tradisional khas Sumatera Selatan (Sumsel) dari daerah Ogan Kemiring Ilir (OKI). Kuliner tradisional yang sudah ada sejak masa silam, masi populer hingga saat ini.
Nama 'cupu' merujuk pada cetakan tradisional yang berbentuk cangkir kecil yang digunakan untuk memanggang kue. Kuliner ini bisa ditemukan di acara keluarga, pernikahan, hajatan, atau momen besar seperti Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Selatan telah mengakui Bolu Cupu sebagai warisan budaya kuliner masyarakat OKI dengan memberikan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikSumbagsel rangkum, sejarah, rasa dan resep dari Bolu Cupu. Yuk simak sampai habis!
Sejarah Bolu Cupu Khas Sumsel
Bolu ini diyakini telah ada sejak masa kolonial Belanda, ketika masyarakat lokal mulai mengenal teknik memanggang kue menggunakan oven sederhana. Resepnya tercipta dari kue bolu buatan orang Belanda, namun diadaptasi dengan bahan lokal yang lebih terjangkau.
Bolu Cupu ini dikenal sebagai sajian khas rumah tangga Palembang. Daya tarik kue ini terletak di cara membuatnya. Dahulu, adonan dimasukan kedalam cetakan cupu, lalu dipanggang menggunakan tungku arang yang diletakkan di atas dan bawah panggangan. Proses ini dipercaya memberikan aroma harum yang khas, berbeda dengan oven modern.
Bolu Cupu sering kali dihidangkan pada acara-acara adat dan perayaan besar. Dikalangan masyarakat OKI, kue ini menjadi suguhan wajib saat Hari Raya Idul Fitri, acara syukuran, hingga pesta pernikahan.
Kehadiran kue khas Sumsel ini dianggap istimewa, sebab pembuatannya membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Hal ini sangat cocok untuk disajikan untuk tamu sebagai simbol keramahan tuan rumah.
Rasa dan Tekstur Bolu Cupu
Mengenal bolu cupu cemilan khas dari Ogan Komering Ilir Foto: Dok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI |
Bolu Cupu memiliki cita rasa manis, dengan tekstur lembut dan empuk namun agak sedikit padat karena adonannya berbeda dari kue biasa. Saat digigit, rasa gurih telur dan susu berpadu dengan harum mentega. Rasa ini tampil dengan cara tradisional yang otentik.
Tidak sedikit yang mengatakan rasa Bolu Cupu membangkitkan kenangan lama, sebab jika dibandingkan dengan bolu modern yang sering dilengkapi toping dan beragam isian, kue ini lebih sederhana seperti masakan rumahan yang jarang ditemukan.
Resep Membuat Bolu Cupu
Dilansir dari situs Giwang Sumsel yang dioperasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsis Sumsel, Bolu Cupu terbuat hanya dari tiga bahan pokok yaitu tepung terigu, telur dan gula.
Namun, setiap pembuatan bisa beragam-ragam bahan yang digunakan. Berikut kami rangkum resep tradisional Bolu Cupu yang bisa dicoba dirumah:
1. Bahan-bahan Bolu Cupu
- 250 gram tepung terigu
- 200 gram gula pasir
- 4 butir telur ayam
- 150 gram margarin/mentega, lelehkan
- 1 sachet susu kental manis
- 1 sendok teh baking powder
- 1 sendok teh vanili bubuk
2. Cara Membuat Bolu Cupu
- Cocok telur bersama gula pasir hingga mengembang dan berwarna pucat
- Masukan tepung terigu yang sudah diayak secara perlahan, tambahkan baking powder dan vanili sedikit demi sedikit dan jangan berhenti mengaduk.
- Tambahkan susu kental manis dan mentega cair, aduk hingga adonan halus.
- Siapkan cetakan cupu yang sudah diolesi dengan margarin.
- Tuang adonan kedalam cetakan 3/4 penuh.
- Panggang dalam oven dengan suhu 170 Deraja Celcius selama 25 hingga 30 menit, atau jika ingin lebih tradisional bisa menggunakan tungku arang dengan panas atas dan bawah
- Angkat dan Bolu Cupu sudah bisa disajikan.
Bolu Cupu bukan sekedar kue tradisional, tapi juga merupakan bagian sejarah kuliner Sumsel yang lahir dari budaya lokal dan kolonial.
Dengan rasa manis lembut, serta aroma harum yang khas, kue ini masih menjadi favorit yang masih dicari-cari hingga kini. Jangan lupa dicoba ya resepnya!
(mep/mep)












































