Manfaat Cuka Apel untuk Diet dan Cara Membuatnya

Manfaat Cuka Apel untuk Diet dan Cara Membuatnya

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Rabu, 19 Jun 2024 23:59 WIB
Cuka Sari Apel
Foto: Ilustrasi cuka apel (Getty Images/iStockphoto/YelenaYemchuk)
Palembang -

Cuka apel merupakan hasil fermentasi etanol yang dihasilkan oleh apel. Biasanya, cuka apel digunakan untuk menambah rasa makanan agar menjadi lebih lezat, mengawetkan makanan, serta mengempukkan daging.

Mengkonsumsi cuka apel akan berdampak baik untuk kesehatan tubuh hingga kulit. Seperti membantu menurunkan berat badan, kandungan lemak serta kolesterol dalam darah, hingga mencegah diabetes.

Lantas, apa manfaat cuka apel untuk diet? Serta bagaimana cara membuat cuka apel? Berikut detikSumbagsel rangkum penjelasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandungan Cuka Apel

Dikutip Jurnal Unida, cuka apel mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Berikut sejumlah nutrisi dalam 100 mililiter cuka apel.

  • Energi: 21 kkal
  • Karbohidrat: 0,93 gram
  • Gula total: 0,4 gram
  • Kalsium: 7 mililiter

Selain itu, cuka apel juga mengandung pektin, enzim, potassium, magnesium dan mineral.

ADVERTISEMENT

Manfaat Cuka Apel untuk Diet

Dilansir Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, para ahli kebugaran dan pakar kesehatan merekomendasikan diet cuka apel untuk menurunkan berat badan atau diet. Dalam Bioscience and Biotechnology Biochemistry, penelitian oleh Kondo, dkk, menunjukkan hanya dengan mengkonsumsi dua sendok makan cuka apel per hari selama 12 minggu berat badan turun hampir 1,8 kilogram tanpa modifikasi diet atau gaya hidup.

Dikutip Berbagai Manfaat Cuka Apel Bagi Kesehatan karya Husni Abdullah Mubarok, di dalam cuka apel mengandung asam asetat yaitu senyawa yang mempunyai efek menghambat penguraian karbohidrat serta mengurangi nafsu makan. Dalam jangka pendek, konsumsi cuka apel sebelum makan bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih cepat dan mencegah makan berlebih.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam asetat dalam cuka apel bisa meningkatkan metabolisme lemak, yang dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan lemak. Serta dapat meningkatkan pengeluaran lemak melalui urine dan menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Mengkonsumsi cuka apel bisa menjadi bagian dari rencana diet sehat, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati serta tidak boleh digunakan sebagai pengganti makanan sehat atau sebagai cara untuk menghindari aktivitas fisik.

Cara Membuat Cuka Apel

Masih dari sumber yang sama, berikut cara mudah membuat cuka apel.

1. Siapkan apel pilihan. Jika tidak ingin menggunakan ragi dan gula, dapat menggunakan varietas apel yang manis seperti apel Fuji, kemudian tumbuk potongan apel sebelum dimasukkan ke dalam toples.

2. Potong 4-5 buah apel yang telah bersih berukuran sekitar 1-2 inci (2,5-5,1 centimeter). Sebagai alternatif, simpanlah sisa biji dan kulit apel selama beberapa hari untuk membuat cuka apel dari 1-1,5 cangkir (sekitar 120-180 gram) sisa apel.

3. Tambahkan apel ke dalam toples kaca berukuran 2 liter yang telah disterilkan, kemudian tuangkan air dingin. Gunakan air yang sudah disaring dan bebas dari kotoran. Pastikan air menutupi bagian atas potongan apel.

4. Sebagai pilihan, gunakan 2 sendok makan gula untuk setiap 180 gram potongan apel (1,5 cangkir), kemudian tambahkan ragi sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Gula dan ragi bisa mempercepat fermentasi, hal ini hanya direkomendasikan akan tetapi tidak sepenuhnya diperlukan dalam prosesnya.

5. Tutup toples dengan kain katun tipis yang diikat di sekitar mulut toples dengan karet gelang. Ketika fermentasi berlangsung, campuran bahan tersebut harus tetap 'bernapas'.

6. Letakkan toples di tempat yang gelap, aman dan hangat selama 3-4 minggu dan aduk sekali sehari. Jauhkan toples dari sinar matahari langsung dengan suhu ruang penyimpanan sekitar 16-27 derajat Celcius.

7. Jika isi toples sudah mempunyai aroma menyengat, saring cairan menggunakan penyaring kopi. Buang sisa padatannya, kemudian buang buih yang terbentuk di atas toples. Cicipi sari apel beberapa hari sekali, carilah rasa manis tapi tajam.

8. Kembalikan cairan ke toples fermentasi dan diamkan selama 2 minggu. Buka beberapa hari sekali dan aduk. Selama penyimpanan, akan terlihat induk cuka yaitu lapisan padat yang terbentuk di permukaan.

9. Setelah 2 minggu, cuka apel sudah jadi. Kemudian, saring induk cuka dan tuang cuka ke toples yang telah disterilkan. Tutup rapat, simpan di kulkas dan cuka apel dapat bertahan hingga 1 tahun.

Cara Mengkonsumsi Cuka Apel

Cuka apel bisa dikonsumsi secara langsung dengan dicampurkan ke dalam air putih ataupun jus. Selain itu, juga bisa ditambahkan ke dalam salad, saus atau sup. Berikut beberapa tips untuk mengkonsumsi cuka apel.

β€’ Mulai dengan dosis kecil

Dimulai dengan 1-2 sendok makan cuka apel yang dicampurkan ke dalam 250 ml air putih dan minum 1-2 kali sehari.

β€’ Tingkatkan dosis secara bertahap

Jika tidak merasakan efek samping, bisa juga untuk meningkatkan dosis secara bertahap hingga maksimal 6 sendok makan per hari.

β€’ Minum Sebelum Makan

Minum cuka apel 30 menit sebelum makan bisa membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan.

β€’ Jangan Dicampur Obat Lain

Cuka apel bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel jika sedang minum obat.

Demikianlah penjelasan mengenai manfaat cuka apel untuk diet, beserta cara membuat dan cara mengonsumsinya. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers.

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads