Menu Hari Raya Idul Adha khas Palembang menjadi salah satu pembahasan menarik di hari raya ini. Sebab, banyak masyarakat mendapatkan daging kurban di hari raya tersebut.
Idul Adha juga sama seperti saat Idul Fitri, yang tidak lepas dari kunjungan silaturahmi orang-orang terdekat baik kerabat atau tetangga. Momen ini juga merupakan momen yang tepat untuk saling mengakrabkan diri.
Biasanya pada saat Idul Adha ada menu-menu khas Palembang yang disuguhkan terdiri dari beragam cita rasa mulai dari gurih, manis, sedap, dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu menu Hari Raya Idul Adha yang dapat disuguhkan adalah malbi daging sapi. Malbi ini juga sering disebut sebagai semur khas Palembang. Lalu ada menu lain yang telah terkenal seperti Pempek.
Berikut detikSumbagsel sajikan menu Hari Raya Idul Adha khas Palembang. Simak yuk daftarnya!
Menu Hari Raya Idul Adha Khas Palembang
1. Malbi
Menu Hari Raya Idul Adha yang pertama ialah malbi daging sapi. Malbi sering disebut sebagai semur khas Palembang sebab tampilan dan bumbunya mirip semur.
Malbi memiliki rasa gurih manis dan cocok dimakan dengan sambal dan nasi. Mirip dengan semur daging, malbi dimasak perlahan hingga bumbu tercampur ke dalam daging dan kuahnya mengental.
Selain itu malbi terkenal dengan rasanya yang manis, sehingga malbi daging sapi enak dimakan dengan sambal dan nasi hangat. Olahan ini cocok dimakan jika bosan dengan olahan daging yang itu-itu aja.
2. Tekwan
Meski Idul Adha identik dengan menu daging akan tetapi tekwan memiliki pamornya sendiri sehingga termasuk ke dalam menu rutin dalam hari raya. Tekwan merupakan sajian menu yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, yang dibentuk berupa bulatan kecil-kecil, lengkap dengan kuah udang yang khas.
Menu ini termasuk salah satu menu andalan masyarakat Palembang baik untuk konsumsi sehari-hari atau pada saat hari raya.
3. Kue Maksuba
Selain itu ada juga menu berupa kue yaitu maksuba yang juga menjadi ciri khas perayaan Idul Adha di Palembang. Maksuba merupakan kue yang dibuat dari telur, gula, susu, tepung, dan gandum. Maksuba dibuat dengan cara dipanggang kurang lebih 2-4 jam dipanggang dalam oven.
Kue ini memiliki cita rasa yang manis dan perlu diingat konsumsi secukupnya sebab kue ini jika dimakan berlebihan menimbulkan rasa eneg.
4. Nasi Samin/Minyak
Menu lainnya ialah nasi samin/minyak. Nasi minyak khas Palembang merupakan olahan nasi yang dimasak menggunakan minyak samin dan rempah-rempah khas timur tengah. Lalu rempah tersebut disesuaikan supaya sesuai dengan lidah masyarakat.
Nasi ini memiliki cita rasa dan aroma yang lebih kuat sebab menggunakan rempah lebih banyak dan tambahan minyak samin. Cocok dipadukan dengan olahan malbi daging sapi.
5. Pempek
Menu Idul Adha terkenal lainnya adalah pempek. Bahkan olahan ini sudah menjadi ikon bagi Kota Palembang. Menu ini hadir baik dalam hari biasa atau saat hari raya. Pempek merupakan olahan ikan dan tepung yang dibentuk.
Adapun olahan pempek yang sering muncul pada saat Idul Adha adalah pempek lenjer, bulat, telur, dan kulit. Pempek dianjurkan dikonsumsi dengan cuko dalam kondisi hangat.
6. Kue Delapan Jam
Menu kue lainnya adalah kue delapan jam, sesuai namanya kue ini memerlukan proses pengukusan selama 8 jam.
Selain itu kue ini juga dibuat menggunakan telur bebek berbeda dari kebanyakan kue basah yang dibuat dengan telur ayam. Kue ini memiliki cita rasa manis,gurih dan bertekstur lembut.
7. Bolu Kojo
Menu terakhir ialah bolu kojo, kue ini merupakan kue berbahan tepung terigu yang memiliki cita rasa manis. Kue ini mempunyai warna hijau cerah sebagai penggunaan dari daun pandan.
Awalnya bolu kojo ini diambil karena bentuk kuenya yang mirip kembang kamboja (kemojo). Bentuk bunga ini sangat menarik akan tetapi kini bentuk dan ukurannya tak melulu sesuai bunga kamboja.
Adapun sajian menu ini merupakan salah satu dari tiga kue basah yang wajib ada saat hari raya selain lapan jam dan maksuba.
Itulah menu Hari Raya Idul Adha khas Palembang yang dapat detikers gunakan untuk referensi suguhan makanan. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Baca juga: Syarat Menyembelih Hewan Kurban yang Sah |
(csb/csb)