Masyarakat Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sudah tidak asing dengan brengkes ikan patin dengan campuran tempoyak. Ya, kuliner ini dimasak dengan cara dikukus dengan daun pisang selama 30 menit
Salah satu pemilik rumah makan brengkes tempoyak di Palembang, Dian Hidayatullah mengatakan, pembuatan olahan kuliner ini cukuplah mudah.
Kata dia, pertama yang disiapkan ikan, dan bumbu-bumbu dapur yang sudah dihaluskan seperti kunyit, serai, dan laos. Tentunya bahan utamanya adalah tempoyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempoyak ini, berbahan dasar dari buah durian yang difermentasikan kemudian dicampur garam," katanya, Minggu (16/7/2023).
Setelah bumbu tadi dihaluskan, sambungnya, barulah dicampur dengan tempoyak. Setelah itu baru masukkan ikannya lalu dibungkus dengan daun pisang.
"Sebelum dibungkus, biasanya kita beri topping seperti cabai merah, serbuk serai. Setelah dibungkus baru dikukus kurang lebih 30 menit," jelasnya yang sudah menekuni dunia kuliner selama 10 tahun ini.
Dia mengatakan, pembuatan brengkes ini bisa menggunakan bermacam ikan seperti patin, gabus, dan baung.
"Untuk brengkes khusus ikan patin itu bagian tengah yang ada bolong diambil. Karena, bumbunya biar meresap," ujarnya.
Dia menjelaskan, alasan memilih bagian tengah ikan adalah agar lebih matang dan bumbunya lebih meresap. Tapi, untuk bagian kepala dan buntut juga bisa.
"Brengkes ini enak disantap sehari setelah dimasak. Karena bumbunya akan lebih meresap dan enak. Untuk brengkes ini biasanya tahan selama dua hari," katanya.
Dia menambahkan, untuk brengkes ikan patin dijual di rumah makannya seharga Rp 27.000, sementara untuk ikan gabus 38.000. Harga-harga itu sudah termasuk nasi dan lalapan.
(des/des)