Menikmati Tew Fu Sui, Susu Kedelai Khas Bangka

Menikmati Tew Fu Sui, Susu Kedelai Khas Bangka

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 21 Jun 2023 20:08 WIB
Tew fu sui, susu kedelai khas Bangka.
Foto: Deni Wahyono/detikcom
Pangkalpinang -

Susu kedelai merupakan salah satu minuman favorit banyak orang karena kaya akan protein nabati yang baik bagi kesehatan tubuh. Nah, tahukah detikers kalau daerah Bangka punya susu kedelai khasnya sendiri? Namanya tew fu sui. Terkadang hanya disebut fu sui.

Minuman khas ini sama seperti susu kedelai pada umumnya, terbuat dari bahan utama kacang kedelai. Tidak sulit untuk menemukan penjual tew fu sui di Pulau Bangka.

Apabila detikers berkunjung ke Kota Pangkalpinang, silakan merapat ke Alun-alun Taman Merdeka. Di sekitar alun-alun, kita akan banyak menjumpai penjual tew fu sui di pasar pagi atau sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini, detikSumbagsel mampir ke salah satu penjual fu sui bernama Ester di kawasan Alun-alun Taman Merdeka. Harga minuman khas ini pun terbilang murah lho, detikers. Yakni Rp 3.000 untuk ukuran gelas kecil dan Rp 5.000 untuk gelas besar.

Tew fu sui, susu kedelai khas Bangka.Tew fu sui, susu kedelai khas Bangka. Foto: Deni Wahyono/detikcom

Tew fu sui atau fu sui memang bisa dibilang susu kedelai, tetapi teksturnya lebih kental. Pada tegukan pertama, rasa manisnya agak samar-samar. Namun, justru itulah yang paling nikmat dari fu sui, karena tidak terlalu manis sekaligus tidak terlalu tawar. Sari kedelainya juga sangat terasa dilidah. Satu lagi, fu sui juga nggak bikin mual, lho.

ADVERTISEMENT

Biasanya warga lokal menikamti fu sui ketika sedang bersantai dan bercengkrama bersama teman maupun keluarga. Minuman ini juga menjadi salah satu 'buruan' wisatawan atau pelancong yang datang ke Pulau Bangka.

Selain susu kedelai fu sui, di kedai kecil Ester ini wisatawan juga bisa menikmati cemilan khas Bangka. Di antaranya otak-otak ikan tenggiri, empiang kulit tenggiri dicampur daging ikan, dan bujan yang terbuat dari talas. Ada juga pempek maupun aneka gorengan.

"Kami berjualan fu sui atau susu kedelai ini sudah dari 13 tahun yang lalu. Meneruskan usaha keluarga dari anak masih SD hingga ada yang kuliah dan kerja sekarang," kata Ester sambil melayani pelanggan.

Ester, salah satu penjual tew fu sui di Bangka.Ester, salah satu penjual tew fu sui di Bangka. Foto: Deni Wahyono/detikcom

Dalam sehari, Ester bisa menghabiskan 15-20 liter susu kedelai. Untuk menjaga kualitas dan kesegaran tew fu sui yang dijual, Ester selalu memilih kedelai segar.

"Sehari kita buat sekali dan harus habis. Karena kalalu tersisa tidak bisa dijual lagi, rasanya sudah berbeda, agak asam dan kecut saat diminum," ujarnya.

Proses pembuatannya, lanjut dia, juga harus benar-benar streril. Mulai dari memilih kacang kedelai hingga proses perendamannya. Biasanya, Ester merendam kedelai selama 6-7 jam. Setelah itu, kedelai dikupas, dibersihkan, kemudian diblender bersama gula dan garam secukupnya. Hasil blender disaring dan dimasak. Proses memasak ini bisa berlangsung sekitar 1 jam.

Jangan lupa mampir ke kedai Ester atau lapak fu sui lainnya saat berlibur ke Pangkalpinang. Lapak tew fu sui alias susu kedelai milik Ester ini mulai buka sejak pukul 15.00 WIB hingga larut malam.

Sejarah Tew Fu Sui di Bangka

Sejarawan dan budayawan Bangka penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia, Akhmad Elvian menjelaskan, minuman tew fu sui memang merupakan produk turunan dari tew atau kacang kedelai. Minuman ini tersebar di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia khususnya di Pulau Bangka.

"Keahlian (membuat fu sui) dibawa ke Bangka oleh orang Tionghoa seiring dengan kedatangan pekerja tambang timah China pertengahan abad ke-18," jelas Akhmad Elvian kepada detikSumbagsel, Rabu (21/6/2013).

Orang-orang Tionghoa di Bangka mengolah kedelai menjadi beberapa produk seperti tew nga (kecambah/tauge), tew fu atau tahu, kecap dan tauco (lat cao ciong), serta beberapa produk makanan lainnya seperti tew fu fa (kembang tahu dengan air jahe) dan tew fu cok atau sejenis gorengan tahu yang diiris dan dikonsumsi dengan kuah tauco.

"Saat ini tew fu sui tidak hanya diproduksi oleh orang Tionghoa tetapi dibuat juga oleh pribumi Bangka. Pembuatan tew fu sui harus dilakukan dengan tingkat kebersihan yang tinggi. Sebab, apabila bercampur dengan sedikit benda atau kotor, maka tidak jadi tew fu sui dan akan terasa asam atau basi," terangnya.

Jajanan yang biasa disantap bersama tew fu sui.Jajanan yang biasa disantap bersama tew fu sui. Foto: Deni Wahyono/detikcom

Elvian menambahkan, masyarakat Bangka punya kebiasaan mengkonsumsi kue saat sarapan. Nah, kue tersebut biasanya disertai dengan minuman yakni tew fu sui. "Pada saat makan malam juga biasanya mengkonsumsi hoklopan, juga dipadankan atau sandingkan dengan tew fu sui yang dihidangkan selagi hangat," tambahnya.

Hm, bagaimana detikers? Tertarik untuk menikmati susu kedelai khas Bangka satu ini?




(des/des)


Hide Ads