Nyawa Petani di Sulsel Melayang Perkara Bagi-bagi Hasil Panen Jagung

Regional

Nyawa Petani di Sulsel Melayang Perkara Bagi-bagi Hasil Panen Jagung

Agung Pramono - detikSumbagsel
Kamis, 21 Agu 2025 08:30 WIB
Ilustrasi penyelidikan pembunuhan berantai
Foto: Ilustrasi pembunuhan (Edi Wahyono)
Bone -

Seorang petani berinisial SD (68) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dianiaya 4 orang pria hingga tewas karena masalah hasil panen jagung. Keempat pelaku kini ditangkap setelah menyerahkan diri ke polisi.

Dilansir detikSulsel, peristiwa itu terjadi di Dusun Bentengge, Desa Leppangeng, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone pada Selasa (19/8) sekitar pukul 09.30 Wita. Adapun pelaku yang diamankan yakni AM (20), AK (24), AJ (39), dan SP (31).

"Betul, telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kasus ini disebabkan persoalan hasil panen jagung karena korban masih mengklaim kalau tanah tersebut masih peninggalan orang tuanya," ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Alvin Aji Kurniawan kepada detikSulsel, Rabu (20/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alvin menyebut, awalnya SP bersama AM sedang memuat jagung dan didatangi istri korban berinisial S. Saat itu, S mengingatkan kepada SP dan AM untuk memperbaiki pembagian hasil panen jegung.

"Pelaku kesal karena istri korban seringkali bilang begitu, padahal dia sudah tahu kalau sudah akan dilakukan bagi hasil. Sehingga terjadi perdebatan antara S dan kedua orang itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Kata Alvin, S yang merasa geram berdebat kemudian langsung memanggil suaminya SD. Tak berselang lama suaminya datang ke lokasi dengan membawa parang.

"Ketika datang di lokasi, korban membawa parang. Saat dilihat oleh pelaku langsung terjadi perkelahian. Korban melawan AM, AJ, dan AK. Pelaku AK dan AJ memukul korban menggunakan kayu, dan AM memarangi tangan kanan korban sehingga terputus," ujar Alvin.

Akibat insiden, korban mengalami luka robek atau putus pergelangan tangan, luka terbuka pada kepala sebelah kiri, luka terbuka pada punggung kanan, luka robek pada pinggang sebelah kiri dan jari-jari.

"Korban meninggal dunia di tempat usai dianiaya dan diparangi," ungkapnya.

Setelah aksi tersebut, para pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Ajangale. Berdasarkan hasil interogasi, SP mengaku tidak ikut melakukan penganiayaan meski mengakui berada di lokasi kejadian.

"Laporan ke polisi ada empat orang di lokasi, SP, AM, AJ, dan AK, mereka diamankan semua ke Polsek Ajangale. Dari hasil interogasi SP tidak mengakui kalau dia melakukan pemukulan atau pemarangan, dia mengakui hanya menyuruh yang lain untuk berhenti," terangnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads