Pegawai koperasi di Lampung Selatan, bernama Pandra Aprliandi (21) ditemukan tewas mengambang di sungai usai dibunuh nasabahnya, Salam. Ternyata, sebelum tewas, korban sempat melakukan panggilan video call (VC) dengan pacarnya.
Pemuda yang bekerja sebagai pegawai koperasi ini diketahui pergi dari rumah pada Minggu (27/7/2025) malam usai salat Magrib untuk berkunjung ke rumah nasabahnya. Ia pergi karena dihubungi Salam yang ingin membayar utangnya.
"Dia sempat VC sama pacarnya pas perjalanan ke rumah nasabah, kira-kira 10 menit. Setelah itu, HP-nya langsung nggak bisa dihubungi, mati total. Dari keterangan pacarnya ini terdengar suara seperti gebukan ke arah ponakan saya ini," ujar Andi Haidar kepada detikSumbagsel, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa khawatir, pacar korban langsung menghubungi keluarga yang berada di Natar. Mereka kemudian bergerak mendatangi rumah nasabah yang disebut sebagai tujuan Pandra malam itu.
"Setelah dicek ke rumah nasabah, benar memang Pandra sempat bertamu. Tapi pas dia keluar rumah, warga sekitar nggak ada yang tahu dia pergi ke mana, ke arah timur atau barat, nggak ada yang lihat," ungkapnya.
Pandra disebut pergi menggunakan sepeda motor, namun pihak keluarga belum mengetahui secara pasti jenisnya.
"Iya bawa motor, tapi belum jelas yang pasti dia bawa motor," ujarnya.
Setelah hilang selama beberapa hari, jasad Pandra ditemukan mengambang di sungai wilayah Natar pada Kamis (31/7/2025) siang.
Salam sendiri telah menyerahkan diri ke Polsek Natar. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap dirinya untuk mengetahui motif hingga modus pembunuhan tersebut.
(csb/csb)