Fakta Baru 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung

Round Up

Fakta Baru 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Kamis, 20 Mar 2025 09:30 WIB
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika saat konferensi pers di Mapolda Lampung terkait tiga polisi tewas ditembak. (Foto: Tommy Saputra)
Lampung -

Tiga polisi tewas ditembak oknum TNI saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, fakta baru pun terungkap bahwa saksi melihat oknum tersebut sempat membawa dua senpi.

Polisi melakukan penggerebekan setelah mendapat undangan dari media sosial akan ada judi sambung ayam. Dari video yang tersebar di medsos diduga pria yang mengundang tersebut yakni Kopka B.

Saat ini kedua oknum TNI yang diduga menembak tiga polisi tersebut Kopka B dan Peltu L hingga tewas sudah ditahan di Dempom Lampung untuk diajukan pemeriksaan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua oknum TNI uni statusnya masih sebagai saksi dan belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih diperiksa. Berikut fakta baru kasus tiga polisi tewas ditembak oknum TNI yang detikSumbagsel rangkum:

Detik-detik polisi gerebek judi sabung ayam

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan penggerebekan itu dilakukan setelah petugas mendapat undangan yang beredar luas di media sosial. Undangan itu juga sampai ke pesan WhatsApp.

ADVERTISEMENT

Dalam video tersebut, pria yang mengundang para penggemar sabung ayam itu diduga sebagai Kopka B yang sudah diamankan di Denpom Lampung.

Kata Helmy, mengetahui akan ada perjudian sabung ayam di lokasi Kapolres Way Kanan pun memerintahkan anggotanya untuk mengecek ke lokasi.

"Jadi penggerebekan itu berawal dari adanya undangan yang beredar di medsos terkait kegiatan yang akan melaksanakan perjudian sabung ayam di TKP (Letter S Register 44 Way Kanan). Lalu, Kapolres Way Kanan memerintahkan kepada jajaran untuk bisa melakukan pembubaran dan para personel mendatangi TKP tersebut," kata Helmy, Rabu (19/3/2025).

Tiga Polisi Gugur

Sesampainya di lokasi, petugas yang melihat adanya sabung ayam langsung melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan untuk membubarkan kegiatan itu.

Namun, tembakan itu ternyata mendapat balasan hingga tiga polisi gugur di lokasi kejadian.

"Begitu tiba di TKP, telah dilakukan penembakan peringatan untuk pembubaran, lalu diketahui terdapat tiga orang anggota Polri terluka dan meninggal dunia di tempat," jelasnya.

Empat Saksi Lihat Oknum TNI Tembak Mati Polisi

Dari Tim Join Investigasi di lapangan dan keterangan saksi bahwa empat orang saksi melihat oknum TNI menembak mati petugas polisi. Mereka ditembak dengan menggunakan senjata laras panjang.

"Kami juga sudah memeriksa 13 anggota Polres Way Kanan yang melakukan pembubaran itu, terdapat empat saksi yang melihat oknum itu melakukan penembakan dengan senjata laras panjang," ujarnya.

Sementara dari keterangan tersangka yang diamankan di lokasi kejadian bernama Zulkarnaen yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku melihat oknum TNI itu membawa dua senjata api.

"Saksi yang juga tersangka ini tahu oknum itu membawa senjata api yang diselipkan di pinggang dan laras panjang yang saksi tidak tahu jenis apa," ujarnya.

Polisi Temukan 13 Selongsong Peluru Berbeda di TKP

Dari hasil olah TKP, kata Helmy, Tim Join Investigasi menemukan 13 selongsong peluru berbagai jenis.

"Dari hasil olah TKP, ditemukan beberapa selongsong peluru di dua tempat yang mengelompok atau berpisah-pisah. Jumlah selongsong berjumlah 13," ungkapnya.

"Jumlah selongsong berjumlah 13 di antaranya dua butir selongsong dengan ukuran 9 mm, 3 butir selongsong ukuran 7.62 mm dan 8 butir kaliber 5.56 mm," jelasnya.

Atas temuan ini, Helmy menjelaskan akan melakukan uji balistik terhadap proyektil yang bersarang pada tubuh tiga anggota Polri dan selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Ini semua sedang dilakukan pemeriksaan uji balistik forensik. Kemudian dari tubuh korban sudah diambil sampel darah diperiksa ke labfor," ungkapnya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads