Polisi Buru 4 DPO Komplotan Begal dengan Sigra Putih di Palembang

Sumatera Selatan

Polisi Buru 4 DPO Komplotan Begal dengan Sigra Putih di Palembang

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Rabu, 05 Mar 2025 12:00 WIB
Polisi gelar ungkap kasus begal Sigra putih di Palembang, 1 pelaku tewas ditembak usai melawan.
Foto: Polisi gelar ungkap kasus begal Sigra putih di Palembang, 1 pelaku tewas ditembak usai melawan. (Sabrina Adliyah)
Palembang -

Polisi buru 3 terduga pelaku lain dalam komplotan begal Sigra putih yang menghebohkan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Selain itu, satu orang penadah juga masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Dapat kami sampaikan, tersangka (begal dengan Sigra putih) berjumlah 7 orang. Sebanyak 4 orang sudah kami amankan, tiga (terduga pelaku dan satu penadah) statusnya DPO," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Rabu (5/3/2025).

Harryo mengatakan, para tersangka yang telah diamankan adalah M Caesar Firdaus (26), Febriansyah alias Dedek (25), M Angga Pratama (24), dan otak pelaku yang tewas Edwin Sulaiman (32). Keempatnya diringkus saat mencoba kabur di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring, Palembang pada Senin (3/3/2025) sekira pukul 23.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil penyelidikan, kata Harryo, tersangka telah beraksi di 10 TKP lintas kabupaten, yaitu 5 di Palembang dan 5 di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Belum diketahui apakah tiga tersangka lainnya juga beraksi di Palembang atau membantu otak pelaku Edwin melakukan begal di OI.

"Berdasarkan keterangan yang didapatkan, tersangka juga beraksi di Kabupaten OI dengan 5 TKP. Kami telah berkoordinasi dengan Polres OI untuk melakukan pemeriksaan," katanya.

ADVERTISEMENT

Dari hasil begal 5 TKP di Palembang, Harryo mengatakan bahwa tersangka berhasil merampas motor para korban. Kelimanya dijual lepas ke seorang penadah yang kini juga sedang diburu.

"Kami sudah identifikasi penadah berinisial A. Saat ini sedang dalam pengejaran," pungkasnya.

Salah satu pelaku yang juga merasakan timah panas polisi, Dedek menyebutkan sistem begal mereka adalah bergantian. Dia mengaku hanya ikut serta dalam aksi 2 dari 5 TKP di Palembang.

"Ganti-gantian dan tidak selalu berempat, siapa yang lagi bisa ikut. Kalau Edwin ikut semua karena dia yang punya mobil," ungkapnya saat ditanyai media.

"Uang hasil jualannya dibagi semua. Saya dapat yang pertama Rp 700 ribu, kedua dapat Rp 500 ribu," tambah Dedek.

Diberitakan sebelumnya, aksi begal yang dilakukan tersangka Edwin Sulaiman (32) dkk menghebohkan warga Palembang, Sumsel karena selalu beraksi dengan Sigra putih. Polisi mengungkap mobil tersebut adalah pinjaman dari keluarganya.

"Sarana (mobil) yang digunakan adalah milik keluarga tersangka (Edwin). Mobil pinjaman dari keluarga," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Rabu (5/3/2025).

Harryo mengatakan, mobil tersebut dipakai Edwin untuk menjalankan profesinya sehari-hari sebagai sopir taksi online. Kini, Sigra putih itu jadi saksi bisu hilangnya nyawa sang aktor intelektual begal 10 TKP tersebut.

"Selain menjadi sopir taksi online, saudara Edwin menggunakan mobilnya untuk merampas R2 para korban. (Dalam aksi tersebut,) Edwin berperan sebagai pengendara mobil dan pemberi komando," jelasnya.

Pantauan detikSumbagsel, barang bukti tersebut kini terparkir dalam kondisi yang mempihatinkan. Tampak bemper depan bagian kanan yang rusak parah akibat tersangka sempat menabrak bangunan rumah warga hingga hancur.

Bagian kiri mobil tak lebih baik dengan kaca jendela yang hancur lebur. Bagian bemper belakang terlihat penyok dan pintu penumpangnya tak dapat menutup sempurna. Terlihat pula sebuah lubang bekas peluru dekat ban depannya.




(dai/dai)


Hide Ads