1 dari 4 Pelaku Begal dengan Sigra Putih Tewas, Diduga Residivis Kasus Serupa

Sumatera Selatan

1 dari 4 Pelaku Begal dengan Sigra Putih Tewas, Diduga Residivis Kasus Serupa

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Selasa, 04 Mar 2025 15:20 WIB
Jasad salah satu pelaku begal saat berada di RS Bhayangkara Palembang
Foto: Jasad salah satu pelaku begal saat berada di RS Bhayangkara Palembang (Rio Roma Dhoni)
Palembang -

Satu dari empat pelaku begal yang viral beraksi dengan Sigra putih di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikabarkan tewas bernama Edwin (32). Ia merupakan residivis kasus serupa.

Pihak keluarga Edwin menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan warga Palembang. Hal itu disampaikan kuasa hukum keluarga Edwin, Anto Astari saat dijumpai di RS Bhayangkara Palembang Selasa (4/3/2025).

"Keluarga sama sekali tidak mengetahui tentang apa yang dilakukan pelaku. Dengan kerendahan hati kami menyampaikan maaf kepada korban atas perbuatan pelaku ini. Kami juga minta maaf ke polisi yang sudah ditabrak," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui Edwin baru keluar dari penjara atas kasus yang sama, di mana pekerjaan sehari-hari pelaku bekerja sebagai sopir travel dan taksi online.

"Keluarga tahunya dia kerja sopir travel. Jadi tidak tahu kalau pelaku ini melakukan ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dari data yang dihimpun, saat dilakukan penangkapan Edwin saat itu bertugas sebagai yang menyetir mobil Sigra putih tersebut. Setelah dilakukan visum oleh dokter forensik, keluarga membawa jenazah untuk dimakamkan di kawasan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 4 pelaku begal yang viral beraksi dengan Sigra putih di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) telah ditangkap. Dua di antaranya mengalami luka.

Diketahui, pelaku diamankan saat mencoba kabur di Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring, Palembang pada Senin (3/3/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

"Benar, kurang lebih ada 4 orang yang sudah kami amankan. Dua diantaranya mengalami luka," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Selasa (4/3/2025).

Harryo membenarkan salah satu pelaku meninggal dunia. Namun, dirinya membantah penyebab tewasnya pelaku karena luka tembak dari anggotanya.

"Bukan, (penyebab) meninggalnya bukan ditembak," jelasnya.

Harryo menyebutkan, tindakan tegas terukur itu dilayangkan karena pelaku berusaha melukai anggota kepolisian. Hal itu, kata Harryo, sebagai bentuk perlindungan diri anggota.

"Mereka menabrakkan mobilnya kepada anggota kami. Kami melakukan tindakan yang bersifat melindungi diri dan memberikan peringatan dan tembakan yang bersifat tidak mematikan," ujarnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads