Sudah 3 Bulan, Kasus Petani Banyuasin Dirampok 8 Orang Belum Terungkap

Sumatera Selatan

Sudah 3 Bulan, Kasus Petani Banyuasin Dirampok 8 Orang Belum Terungkap

Irawan - detikSumbagsel
Sabtu, 01 Mar 2025 18:40 WIB
intrusion of a burglar in a house inhabited
Foto: Ilutsrasi perampokan (iStock)
Banyuasin -

Pasangan suami istri Watiman (47) dan Toyah, petani di Kabupaten Banyuasin menjadi korban perampokan sadis oleh 8 pelaku pada tiga bulan lalu. Para perampok ini menggunakan senjata api dan senjata tajam saat melakukan aksinya. Namun, hingga kini kasusnya masih jalan di tempat.

Seperti diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, (3/1) pukul 02.00 WIB di rumahnya di Desa Mekar Sari, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Korban kehilangan uang Rp 80 juta dan 2 suku emas.

Kapolsek Muara Telang Banyuasin, Iptu Thomas mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan belum ada satupun pelaku yang ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya Mas. Untuk kasus perampok di Desa Mekar Sari, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin sampai sekarang kita masih lidik, memang belum ada yang kami tangkap (pelakunya)," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (1/3/2025).

Thomas menyebut anggotanya terus melakukan penyelidikan untuk mendalami serta mengungkap kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ya kita terus melakukan pencarian terhadap pelaku. Jika ada informasi lanjut atau kalau pelaku sudah kita tangkap, maka akan kami sampaikan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, komplotan perampok bersenjata api menyatroni kediaman pasutri petani Watiman dan Toyah di Kabupaten Banyuasin. Pelaku menggasak harta benda dan menganiaya korban.

Kapolsek Muara Telang Banyuasin, Iptu Thomas menjelaskan kronologi kejadian tersebut pada Senin, (3/1) pukul 02.00 WIB di rumahnya Desa Mekar Sari Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.

"Saat kejadian korban yang hanya tinggal berdua dengan istrinya di rumah sedang tertidur pulas karena baru selesai mengambil uang hasil jual padi Rp 80 juta. Kemudian uang disimpan korban di bawah kasur," katanya kepada detikSumbagsel, Selasa (4/2/2025).

Lanjut Thomas, saat pukul 02.00 WIB, korban tidur di ruang tengah, sedangkan istri korban tidur di kamar, tiba-tiba pintu rumah korban didobrak oleh pelaku yang berjumlah delapan orang menggunakan penutup wajah satu orang menggunakan senpi, tujuh orang menggunakan sajam besi dan kayu.

"Begitu pelaku masuk pelaku langsung mengikat korban dan istrinya menggunakan tali plastik dan mulut dilakban, korban yang sempat melawan ditusuk di paha dan pipi korban, istri korban juga di pukul hingga mengalami lebam di bagian belakang kepala dan luka robek pada bagian kening," jelasnya.

Kemudian pelaku mengambil uang Rp 80 juta hasil korban menjual padi dan mengambil emas sebanyak 2,5 suku gelang, cincin dan anting milik istri korban yang dipakai pada saat kejadian.

"Saat kami olah TKP juga 8 pelaku itu merampok korban tidak menggunakan kendaraan darat melainkan menggunakan speedboat, tetangga korban juga mengetahui kejadian itu namun tidak berani membantu karena pelaku menggunakan senjata api dan tajam," kata Thomas.

Masih kata Thomas, saat pelaku meninggalkan lokasi posisi korban masih diikat dan dilakban. "Pintu rumah korban juga dikunci pelaku dari luar pukul 03.00 WIB, isteri korban berhasil melepaskan diri dan meminta pertolongan tetangga," tutupnya.




(dai/dai)


Hide Ads