Awal Mula Terungkapnya Lansia Diduga Lecehkan 5 Bocah Perempuan

Sumatera Selatan

Awal Mula Terungkapnya Lansia Diduga Lecehkan 5 Bocah Perempuan

Muhammad Rizky Pratama - detikSumbagsel
Sabtu, 08 Feb 2025 14:01 WIB
Tampang S, lansia di Lubuklinggau yang lecehkan 5 pelajar SD
Lansia lecehkan bocah perempuan di Lubuklinggau. Foto: Dok. Polres Lubuklinggau
Lubuklinggau -

Kesukaan S (65) terhadap anak kecil rupanya malah membawa lansia tersebut menjadi tersangka pelecehan. Aksinya terhadap 5 bocah perempuan ini awalnya terungkap karena korban terakhir, JS (7), berani melapor.

Awalnya JS hendak menunaikan salat magrib bersama teman-temannya di masjid, berlokasi di Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Tahu-tahu JS dicium dan dipeluk oleh S yang kini telah berstatus tersangka.

"Modusnya saat di masjid, tersangka langsung memeluk dan mencium korban. Karena tersangka suka terhadap anak-anak jadi dia langsung saja melakukan aksinya hingga korban menangis," jelas Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP M Kurniawan Azwar, Jumat (7/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil terus menangis, korban pulang dan menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya. Teman-teman yang mengantar korban pulang pun mengaku juga pernah mengalami kejadian serupa saat bertemu tersangka. Adapun para korban lainnya yakni AS (8), JN (9), AC (11), dan NS (11).

"Teman-teman korban ternyata juga mengadu bahwa mereka juga pernah dicabuli oleh tersangka dengan cara yang sama di waktu yang berbeda sehingga kasus ini pun terungkap," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Mengetahui hal tersebut, orang tua JS memberitahu orang tua teman-teman anaknya itu serta warga lain. Mereka pun mendatangi S yang saat itu sedang berada di sebuah warung dan langsung membawanya ke Polsek Lubuklinggau Timur.

Kepada polisi, S mengakui motifnya melakukan hal tersebut. Salah satunya karena ia memang suka pada anak-anak.

"Pengakuan beliau memang dia suka dengan anak kecil dan tersangka juga sudah ditinggal istrinya meninggal selama lima tahun," beber Azwar.

Sejauh ini, baru diketahui ada 5 korban. Namun, Azwar menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada korban-korban lain yang belum melapor.

"Nanti kita kembangkan. Apakah ada korban yang lain, ini sedang kita kembangkan bila ada korban lain yang melapor," ujarnya.

Sementara itu, Pendamping UPTD PPA Lubuklinggau Zulkarnain mengatakan pihaknya sedang melakukan pendampingan terhadap para korban dalam membuat laporan polisi atas peristiwa tersebut.

"Nanti setelah proses BAP selesai, kita akan jadwalkan terapi psikis terhadap para korban karena anak-anak yang mengalami hal ini pasti psikis dan mentalnya terganggu," ujarnya.




(des/des)


Hide Ads