Pengakuan Keji Antok Rencanakan Pembunuhan Lalu Mutilasi Uswatun

Regional

Pengakuan Keji Antok Rencanakan Pembunuhan Lalu Mutilasi Uswatun

Tim detikJatim - detikSumbagsel
Selasa, 28 Jan 2025 19:00 WIB
Antok pemutilasi Uswatun tampak cengengesan saat diinterogasi polisi
Tampang Antok pelaku mutilasi Uswatun Khasanah (Foto: Tangkapan layar)
Palembang -

Rahmat Tri Hartanto alias Antok (32) tanpa keraguan mengungkap alasannya membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29). Antok terbakar api cemburu.

Video pengakuan Antok beredar. Dalam video tersebut, ekspresi wajah Antok tampak cengengesan dan tak nampak raut penyesalan dari wajahnya. Ia mengaku sakit dan cemburu dengan Uswatun

Hal ini berbanding terbalik dengan permintaan maaf Antok di hadapan awak media saat dihadirkan di Polda Jatim, Senin (27/1/2025). Saat itu, Antok hanya menunduk dan meminta maaf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sakit hati, cemburu," kata Antok dalam video yang diterima detikJatim, Selasa (28/1/2025).

Selanjutnya, polisi terus mendesak penyebab dia cemburu dengan Uswatun. Ia menyebut, Uswatun kerap memasukkan pria lain ke kosannya. "Dia masukin cowok di kos itu," ungkap Antok.

ADVERTISEMENT

Sedangkan dalam video tersebut, Antok mengaku sengaja memilih hotel sebagai lokasi eksekusi. Antok menilai, hotel lebih aman dijadikan lokasi pembunuhan dan mutilasi.

"Iya (dieksekusi di hotel). Tujuannya ke Kediri kan mau hotel itu, biar aman lah," kata Antok.

Antok terang-terangan mengaku telah merencanakan aksi sadisnya di sebuah hotel di Kediri. Pembunuhan ini direncanakan sejak Minggu (19/1/2025) sore saat menjemput Uswatun di terminal, lalu mengajaknya ke hotel.

"Minggu (19/1/2025) sore ketemuan di terminal, ajak ke Kediri, mampir rumah makan dulu, terus masuk hotel," ujar Antok.

Sebelumnya, penemuan mayat Uswatun pertama kali terjadi pada Kamis (23/1/2025) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi. Koper besar berisi tubuh tanpa kepala dan kaki ditemukan oleh Yusuf Ali, warga setempat. Identitas korban dikonfirmasi oleh keluarga Uswatun di Blitar.

Penyelidikan polisi mengungkap pembunuhan terjadi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman menjelaskan, percekcokan antara korban dan pelaku berujung pada aksi keji Antok yang mencekik Uswatun hingga tewas.

"Pelaku mencekik korban hingga meninggal dunia. Karena bingung menghilangkan jejak, pelaku memutuskan memutilasi tubuh korban," ujar Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

Proses mutilasi dilakukan selama lima jam menggunakan pisau buah. Potongan tubuh korban kemudian dibuang di lokasi terpisah untuk mengelabui polisi.

Potongan tubuh korban dibawa menggunakan mobil Toyota Avanza yang disewa pelaku. Pada 20 Januari 2025 dini hari, koper berisi tubuh korban dibuang di Desa Dadapan, Ngawi. Keesokan harinya, bagian kaki dibuang di Hutan Sampung, Ponorogo.

Rencana membuang kepala korban di Ponorogo gagal karena bagian tubuh itu terpental saat perjalanan. Kepala akhirnya dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Watulimo, Trenggalek, pada 22 Januari 2025 malam.

Antok berusaha mengelabui polisi dengan membuang tubuh korban di lokasi berbeda. Namun, penyelidikan mendalam berhasil mengungkap perbuatannya. Pelaku ditangkap pada Minggu (26/1/2025) dini hari saat melarikan diri.

Antok kini mendekam di Rutan Polda Jatim dan dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, lebih subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat yang menyebabkan kematian, serta Pasal 365 ayat 3 KUHP. Ancaman hukuman bagi pelaku adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

"Ancaman hukumannya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup," tegas Farman.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads