Kepala Rutan Kelas II B Baturaja, Abdul Hamid, mengungkapkan otak dari tiga tahanan yang kabur adalah Wiwin Suhendra. Wiwin merupakan napi kasus pencurian sekaligus pembunuhan.
Abdul menjelaskan Wiwin Suhendra tersebut pernah kabur dari Rutan Baturaja pada 2015 silam dan baru ditangkap 3 bulan lalu setelah buron sejak 2015 silam.
"Dari hasil pemeriksaan kami terhadap rekan kamar dari 3 tahanan yang kabur itu, otaknya adalah Wiwin Suhendra kasus pencurian sekaligus penganiayaan yang membuat korbannya meninggal, dia baru ditangkap 3 bulan lalu setelah DPO 9 tahun kabur dari rutan ini," katanya kepada detikSumbagsel, Senin (6/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih kata Abdul, tiga tahanan kabur dari Rutan Baturaja ialah Rudi Hartono kasus narkoba, Edi Susanto kasus pencabulan anak dan Wiwin Suhendra pencurian sekaligus pembunuhan.
"Semua warga binaan itu terus kita kejar, kita juga minta bantu polisi dan TNI untuk menangkap kembali ketiga warga binaan yang kabur," ungkapnya.
Dijelaskan Abdul, kejadian tiga tahanan kabur pada Minggu (29/12/2024) pukul 21.00 WIB."Saat kejadian malam itu sedang hujan, posisi dalam kamar tahanan ada 9 orang, ada empat orang yang merencanakan kabur dengan membobol plafon dan keluar melalui atap asbes," katanya.
Menurut Abdul, dari empat tahanan itu, ada satu yang bisa ditangkap petugas saat masih berada di lingkungan Rutan. Namun tiga tahanan lainnya melarikan diri.
Saat peristiwa itu terjadi, petugas yang berjaga ada tujuh orang. Pos menara diisi dua orang, dan sisanya berjaga di pos masing-masing.
"Semua petugas yang berjaga malam itu juga kita sudah periksa, dari pengakuan petugas penjaga malam itu, mereka sigap dan menjalankan sesuai prosedur. Saat mengetahui adanya tahanan yang kabur, semua petugas juga langsung gerak dan berhasil mengamankan satu tahanan itu di lingkungan Rutan, namun sudah berada di bawah," imbuh Abdul.
Abdul menjelaskan petugas Rutan sempat terkecoh oleh pernyataan dari tahanan yang tertangkap. Tahanan itu mengatakan tiga rekannya yang mencoba kabur masih berada di atas plafon.
"Mendengar pernyataan itu, semua petugas langsung naik plafon namun sayangnya ternyata tiga tahanan itu sudah kabur. Seandainya petugas kita tidak naik ke atas plafon dan mencari di seputaran lapas, bisa jadi tiga tahanan lain itu bisa ditangkap," tutupnya.
(mud/mud)