Efendi (46), salah satu komplotan perampok bersenjata api (senpi) yang membobol agen bank di Musi Rawas (Mura) serta pelaku penembakan terhadap Jimi Pranata pada Januari 2024 dikabarkan meninggal dunia. Ia meninggal beberapa hari setelah ditangkap Polres Kepahiang atas kasus pencurian di Bengkulu.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan menjelaskan Efendi merupakan warga Lubuklinggau. Karena itu, pihak Polres Lubuklinggau pun ikut membantu dalam penanganan peristiwa tersebut.
"Karena dia warga Lubuklinggau dan jenazahnya akan dibawa ke sini, jadi Pak Kapolres (AKBP Bobby Kusumawardhana) meminta saya untuk menjembatani antara pihak Polres Kepahiang dengan pihak keluarga Efendi," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (3/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efendi meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu pada Kamis (2/1/2025) malam hari. Efendi meninggal akibat luka tetanus yang dideritanya.
Luka tersebut didapat tersangka saat mencoba kabur ketika ketahuan hendak merampok di Desa Bumi Sari, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu pada Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Dari informasi Polres Kepahiang, tersangka meninggal akibat tetanus karena pada saat dia ditangkap di Bengkulu itu. Dia loncat dari lantai 2 dan terjatuh di atap seng dan akhirnya kena paku kepalanya sehingga luka," jelasnya.
Hendrawan menjelaskan tersangka Efendi sempat mengeluh sakit saat ditahan di Mapolres Kepahiang sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Begitu tahanan dilaporkan sakit, dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Kepahiang. Namun karena Rumah Sakit Kepahiang kekurangan alat sehingga dia pun dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu dan akhirnya meninggal di sana," ungkapnya.
Hendrawan mengatakan pihak keluarga tersangka sempat histeris. Mereka mengetahui informasi kematian itu dari istri rekan Efendi yang sedang menjenguk di Mapolres Kepahiang.
"Pihak keluarga itu cuman minta kepastian, intinya itu komunikasi. Mereka ini tersumbat di komunikasi, dari semalam itu pihak keluarga sudah tahu tapi tahunya bukan dari pihak Polres. Maunya mereka ini tahunya itu dari pihak Polres. Makanya kita bantu untuk menjembatani," ujarnya.
Jenazah Efendi diantarkan dari Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu menuju rumah duka di Jalan Depati Said, RT 06 Kelurahan Lubuklinggau Ulu, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Lubuklinggau pada Jumat (3/1/2025) siang.
"Sementara untuk autopsi Efendi, sepertinya pihak keluarga itu agak keberatan. Mungkin akan langsung dibawa karena mereka tidak percaya dengan autopsi di sana dan mereka maunya autopsi independen di Lubuklinggau," tutupnya.
(des/des)