Ipar yang Diduga Racuni Remaja di Palembang Diamankan Polisi

Sumatera Selatan

Ipar yang Diduga Racuni Remaja di Palembang Diamankan Polisi

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Kamis, 19 Des 2024 17:30 WIB
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono (Foto: Sabrina Adliyah)
Palembang -

Wanita yang diduga meracuni adik iparnya AN (13) di Palembang, Sumsel, hingga tewas berinisial RK, diamankan polisi. Sebelumnya, RK sempat berniat kabur ke Provinsi Lampung.

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan terungkapnya kasus ini setelah kakak korban, Yulis Safitri (31), melaporkan kejadian tersebut ke pihaknya Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.

Sebelumnya, kata dia, korban AN ditemukan tewas di rumah RK, Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, sekitar pukul 17.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semalam (Rabu), kami mendapat laporan remaja yang meninggal dunia. (Diduga ada keterlibatan RK), terlapor sudah kami tangkap tadi malam," ungkapnya, Kamis (19/12/2024).

Harryo mengatakan, RK sempat berniat untuk melarikan diri. Namun, berhasil dilakukan pengejaran dan ditangkap.

ADVERTISEMENT

"Seiring dengan kematian korban, kakak iparnya melarikan diri karena ketakutan. Akhirnya dilakukan pengejaran dan berhasil kami tangkap. Saat ini masih kami periksa di Mapolrestabes Palembang," ujarnya.

Sementara itu, Yulis Safitri, kakak korban mengatakan bahwa RK sempat mengatakan pergi ke Provinsi Lampung. Hal itu disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada adiknya, YA, yang merupakan suami terlapor.

"Dia WA adik aku (suaminya), minta agar tidak usah dicari. Dia mau kabur ke Lampung," ungkapnya.

Dalam pesan tersebut, kata Yulis, RK juga menyebutkan lokasi keberadaan korban. Dari sanalah keluarganya tahu bahwa AN berada di belakang lemari rumah tersebut.

"Dia juga bilang di WA kalau AN ada di belakang lemari. Padahal saat ditanya mama (sebelum kabur), dia bilang tidak tahu korban di mana," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, AN sebelumnya berpamitan ke ibunya, Asnawati, sekitar pukul 14.00 WIB untuk menemui kakak iparnya tersebut. Menurut Asnawati, korban mengaku diajak berkompetisi minum jamu dengan hadiah sebesar Rp 300 ribu oleh terlapor.

"Mama bilang, mereka (korban dan terlapor) ikut kompetisi, katanya minum jamu. Aisyah mengaku akan dapat Rp 300 ribu jika menang," jelasnya.

Asnawati kemudian pergi mengaji hingga sore hari. Setelah pulang, kata Yulis, ibunya bertemu dengan terlapor dan menanyakan di mana korban.

"RA mengaku tidak tahu korban ke mana. Mama saya jadi mencari terus," katanya.

Dia menyebut, Asnawati panik usai tak menemukan korban di mana-mana meski telah mencari ke kamar mandi dan luar rumah. Menurut keterangan ibunya itu, kata Yulis, RA sudah tak ada lagi di rumah saat ibunya kembali.

"Tidak lama, suami terlapor (YA) dapat pesan dari RA untuk tak usah mencari korban lagi. Dia (RA) bilang AN ada di belakang lemari," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads